Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kompasianer yang Keteteran dan Kata Sambung yang Kelupaan

14 Juli 2020   22:51 Diperbarui: 18 Juli 2020   15:54 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu dan aku dalam contoh (1) dan (2) memiliki status sintaksis yang sama. Nah, kata sambung dan serta aku menjadi jembatan koordinasi yang menghubungkan kamu dengan aku. Istilah linguistiknya, konjungsi koordinatif. Selain itu ada pula konjungsi atau. Fungsinya menandai 'hubungan perlawanan dalam satu kalimat'.

  1. Kamu berkali-kali meninggalkan aku, tetapi kamu pasti berkali-kali pula kembali kepadaku.
  2. Tetapi yang pergi akan mengenal apa makna kembali.
  3. Akan tetapi, yang pergi akan mengenal apa makna kembali.

Ingat, tetapi digunakan sebagai konjungsi intrakalimat. Ia bukan konjungsi antarkalimat. Letaknya selalu di belakang tanda koma. Dengan demikian, contoh (2) tidak berterima. Jika kita bersikeras menggunakan tetapi sebagai penghubung antarkalimat, ia mesti didahului oleh kata akan. Lihat contoh (3).

Apabila dan dengan atau lebih dari dua pilihan, keduanya diletakkan pada butir pilihan terakhir setelah didahului tanda koma. Ada beberapa kata sambung intrakalimat yang mesti didahului oleh tanda koma. Silakan tilik tangkapan layar berikut.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Manfaat Kata Sambung Antarkalimat

Sekarang kita singkap seluk-beluk konjungsi antarkalimat. O ya, kita sisir pengertian dasarnya dulu. Konjungsi antarkalimat berarti konjungsi atau kata penghubung yang kita gunakan untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat yang lain. Tanpa kehadiran konjungsi antarkalimat, bisa-bisa tiap kalimat berdiri sendiri. Kaku. Egois. Tidak bertautan.

Jika Anda ingin menghubungkan sekaligus mempertentangkan satu kalimat dengan kalimat berikutnya, Anda bisa menggunakan namun dan akan tetapi. Kalimat pertama berisi pernyataan; kalimat kedua berisi penentangan. Jika Anda ingin menggabungkan sekaligus menegaskan, Anda dapat menggunakan lagi pula. Jika Anda mau menggabungkan sekaligus menguatkan, silakan memakai apalagi. O ya, apalagi bisa digunakan sebagai konjungsi antarkalimat dan intrakalimat.

  1. Aku begitu rindu kepadanya. Namun, dia sama sekali tidak peduli.
  2. Aku hanya ingin melihatmu dari kejauhan. Akan tetapi, aku tidak tahu di mana hal itu bisa kulakukan.
  3. Saya tidak akan menghadiri pesta pernikahanmu. Lagi pula, saya tidak diundang.
  4. Kamu saja berduka setelah berpisah dengan aku. Apalagi aku!

Jika kita mau jujur, masih banyak rekan Kompasianer yang keteteran menggunakan kata sambung namun. Banyak yang menggunakan konjungsi itu sebagai penghubung intrakalimat, padahal fungsinya penghubung antarkalimat. Intrakalimat berarti di dalam kalimat, sementara antarkalimat berarti dari satu kalimat ke kalimat lain dalam satu paragraf.

Silakan tilik bidikan layar gawai saya di bawah ini untuk mengetahui konjungsi antarkalimat.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Pada Akhirnya ...

Cobalah bereksperimen menggunakan kata-kata sambung itu ke dalam kalimat. Asah terus hingga Anda mahir. Biar Anda tidak ngos-ngosan saat menulis. Biar Anda tidak macet di tengah hamburan ide. Rasakan betapa lancar aliran ide kita manakala konjungsi kita kuasai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun