Infrastruktur Senam
Istilah ini dicuatkan seorang warganet di Twitter. Maaf, saya tidak akan menyebutkan nama akunnya. Anda bisa temukan dengan cara menggunakan fasilitas pencarian kata. Saya hanya berniat mengudar artinya.
Kita berangkat dari pangkal soalnya dulu. Kaesang (lagi-lagi Kaesang) dianggap salah kostum. Kaus ketatnya memperlihatkan tonjolan otot, sedangkan celana jinnya (bukan jins-nya atau jeans-nya) menunjukkan lekukan bokong.
Rupa-rupanya hati dan jemari si netizen gatal. Ia mengatakan bahwa baju Kaesang sangat ketat dan tidak cocok dipakai melayat. Lebih jauh, si netizen menyatakan bahwa baju seperti itu hanya cocok digunakan oleh infrastruktur senam.
Semula saya mengira sayalah yang gagal paham. Saya juga sempat menyangka si netizen sebatas bercanda. Ternyata tidak. Beberapa cuitan doi menunjukkan bahwa ia memang konsisten bodoh. Barangkali karena bodoh gratis sehingga ia kemaruk memborong seluruh bodoh yang ada di muka bumi. Barangkali!
Maaf, saya tidak kasar. Ini gaya saya yang acap satire. Bukan satir, ya, karena maknanya berbeda.
Kita kembali pada infrastruktur senam. Jika yang dimaksud si warganet ialah "bangunan tempat bersenam", penggunaan infrastruktur sudah tepat. Lain halnya kalau yang doi maksud adalah "orang yang mengajarkan senam", maka yang tepat adalah instruktur senam.Â
Sayangnya, doi mengulas pakaian yang cocok dipakai oleh instruktur senam. Itu memastikan bahwa ia keliru memakai kata. Mirip dengan kasus tokoh yang menyerukan likuidasi Jokowi. Sebenarnya tidak apa-apa, sebab dongok adalah hak setiap orang.
Untung Kaesang (lagi-lagi Kaesang) punya selera humor recehan. Persis saya. Kontan ia ubah biodata di akun medsosnya. Di sana tertera: Infrastruktur Senam. Kaesang memang suka bikin gara-gara. Maafkan adik saya. Begitu maklumat Gibran.
Dubling
Demi menanggapi satu cuitan, seorang warganet menunjukkan hobi keminggris-nya. Dubling, katanya. Saya tidak akan memajang akun Twitter si warganet tersebut. Ogah. Nanti dia kalian ikuti, sementara akun saya tidak. Hahaha.
Editan ini. Mulut dan dubling suara tidak sama. Dipelintir. Dasar cebong dungu.
Lekas-lekas saya buka kamus bahasa Inggris. Di situ saya sadar bahwa kamus saya tidak ada yang lengkap. Tidak satu pun kamus yang memuat kata dubling. Akan tetapi, saya tidak berkecil hati. Saya tanya Paman Google. Hasilnya sama saja. Nihil. Di situ saya merasa dungu karena salah beli kamus dan punya paman yang gagap tanggap.