Setahun lalu saya bertemu dengan Adhi Nugroho. Saya suka membaca tulisan-tulisannya. Selain karena caranya memaparkan gagasan, juga lantaran kemampuannya menggubah infografis. Ketika saya menanyakan ia memakai aplikasi apa, saya tercengang-cengang. Ia menggunakan PowerPoint.Â
Keruan saya terjelengar. Bukan apa-apa, sehari-hari saya akrab dengan program untuk presentasi itu.
Saya lantas menceburkan diri ke dunia sekolah lagi. Saya sisir informasi tentang mengolah infografis di PowerPoint. Hasilnya, beberapa infografis yang tersuguh dalam tulisan saya di Kompasiana adalah buah yang saya petik dari pohon bernama PowerPoint. Perihal bagaimana mengolah infografis di PowerPoint akan saya sajikan belakangan.
Mari kita kembali pada perkara infografis. Tolong tengok sajian berikut.
O ya, ada banyak laman di internet yang menyediakan vektor gratis atau berbayar. Informasi lengkapnya akan saya hidangkan kepada kalian lewat artikel berbeda, yakni Meracik Infografis Memikat di PowerPoint.
Kedua, memastikan pengolahannya. Tersebab saya sudah mengenali tiga aplikasi, saya tinggal memilih mana yang akan saya gunakan untuk meramu infografis. Jika sedang di kereta biasanya saya menggunakan Canva. Kalau sedang santai di rumah biasanya saya membuka situs my.visme.co. Selagi butuh waktu lebih serius tanpa menelan banyak kuota biasanya saya menggunakan PowerPoint.
Jika kalian ingin melakukan hal serupa, intinya bukanlah harus di tiga aplikasi di atas. Hal paling mendasar adalah menguasai program pengolah gambar yang akan digunakan. Jadi, kalau kalian piawai melukis dan mau menaja infografis lewat lukisan, ya, sah-sah saja. Tinggal diubah format gambarnya lalu diagihkan atau disodorkan kepada pembaca.
Ketiga, memastikan keakuratan data. Ini penting bagi penyuguh infografis karena akan berpengaruh pada kredibilitas. Mungkin kalian ingat kasus pelintiran pernyataan salah seorang Cawapres oleh Tirto.ID beberapa hari lalu. Memang hanya lewat meme, tetapi mestinya kita menyadari bahwa meme juga bagian dari informasi yang disuguhkan lewat grafis.
Dengan kata lain, saya hanya ingin mengingatkan bahwa akurasi data sangat diperlukan dalam meracik infografis.
Selanjutnya, ayo bergeser sedikit ke perkara anatomi infografis. Sejatinya, infografis bukan sekadar sajian data visual, melainkan seni mengutarakan gagasan. Mohon kalian tengok infografis berikut.