Empat Resep Membuka Cerita
Tenang, Kawan, kamu tidak perlu kembali ke atas apabila ingin membaca kembali empat resep membuka cerita alah Koki Khrisna. Kamu tinggal menggulirkan layar ponselmu ke bawah dan anugerah Tuhan segera tercurah untukmu.
Pertama, mainkan irama kata atau nada. Ketika saya menulis cerita, saya sering mengetuk-ngetuk meja untuk menaksir irama kata. Dulu tidak begitu, sebab dulu saya mengetik dengan menggunakan mesin tik. Suara mesin tik adalah simfoni yang mujarab untuk mengusir sunyi.
Bacalah contoh paragraf pembuka pada cerpen saya yang berjudul Arajang.Â
Dari contoh tersebut, kita dapat melihat bagaimana kata demi kata bergerak dalam nada tertentu. Kadang lambat, kadang cepat. Permainan tempo itu dapat memicu ketukan di kepala pembaca sehingga mereka tanpa sadar larut dalam cerita.
Paragraf tersebut langsung dibuka dengan kalimat: Tidak mudah menjadi lelaki. Pada bagian penutup paragraf tertera kalimat: Tapi tidak begitu jika kamu calabai. Dalam jeda antarkalimat tersaji irama perasaan narator, mulai dari bagaimana menjadi lelaki, lalu menjadi perempuan, dan akhirnya menjadi calabai.
Ketika kamu membuka cerita, bukalah paragraf awal dengan runtun kata dan rentet kalimat yang berirama. Bagaimanapun, membaca sebenarnya adalah mendengarkan musik. Ada melodi yang bersembunyi di balik untaian kata yang kita eja.
Kedua, mainkan pola tarik-ulur. Jangan kamu buka ceritamu dengan menjejalkan seluruh informasi atau semua gagasan ke dalam kalimat pembuka. Pelan-pelan saja. Singkap sedikit, tetapi jangan semuanya.
Coba perhatikan contoh berikut.