Jika menilik mental juara, sebagian besar pemain PSG pernah mengangkat trofi. Singkat kata, PSG merupakan klub kaya raya yang bertabur bintang. Namun, uang bukan garansi utama bagi prestasi yang dikejar-kejar. Tiada beda dengan cinta, selama belum berjodoh tidak bakalan bersatu.
Jangan Kutuk Harapan
Berkaca pada pengalaman Kuriki, Buffon, dan PSG, sejatinya hati pendukung PSG tidak perlu remuk redam. Boleh sedih, asalkan jangan berlarut-larut. Hidup pun begitu, kan? Jatuh berkali-kali, bangkit berkali-kali. Kalau tetap tersungkur, itulah garis tangan.
Walau begitu, tidak semua orang tangguh menanggung kecewa. Neymar di antaranya. Pemain yang dibeli dari Barca, dengan harga yang cukup bagi saya untuk membeli kerupuk udang beribu tronton, ternyata tidak kunjung mengangkat prestasi PSG.
Jangan menyerah, Buffon. Jangan menyerah Serdadu Paris. Hentikan senandung luka itu. Biarkan senandung cinta menggemuruh di Parc des Princes. Jangan menyerah pada luka, Suporter PSG.Â
Sesungguhnya, menyerah adalah kata yang khusus diciptakan bagi para pemuja putus asa. [khrisna]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H