Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gagal Paham Razia Buku

10 Januari 2019   14:27 Diperbarui: 10 Januari 2019   15:49 1511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

11. Kesedihan ketiga. Kita hidup di orde reformasi, tetapi alat negara mengancam kebebasan berdemokrasi. Ini bukan soal buku kiri atau kanan, melainkan cara kita memperlakukan hasil kerja intelektual. Sedihnya, razia buku yang dilakukan oleh TNI AD tiada berbeda dengan "perampokan kebebasan berpendapat".

12. Kesedihan keempat. Apa pun isi bukunya, entah kiri entah kanan, tidak bisa disita karena asal duga. Buktikan pelanggarannya di pengadilan. Pihak yang rugi bukan cuma penulis, penerbit, dan toko buku, melainkan bangsa kita. Bagaimana kita akan mencerdaskan bangsa kalau tradisi merazia buku kita kembang suburkan?

Sebagai penulis, saya sedih melihat kebiasaan merazia buku yang dilakukan begitu saja tanpa melalui proses pengadilan. Apalagi bila dilakukan oleh alat negara. Sudah pajak buku besar, pajak kertas tinggi, buku perasan pikiran disita pula. Bingung dan sedih. Membingungkan sekaligus menyedihkan.

Akan tetapi, biarlah saya saja yang bingung dan sedih. Sudahlah, sungguhpun sempat terbetik di benak saya untuk menyerukan "Bersatulah Penulis dan Pegiat Perbukuan di Indonesia", sia-sia saja selama tabiat preman melekat di aparat negara. 

Doakan saja supaya razia buku yang tidak sah tidak terjadi lagi. Doakan pula supaya pihak TNI AD berkenan mengklarifikasi aksi razia buku tersebut.

Tabik. Dari warga negara yang sedang bingung dan sedih. Khrisna Pabichara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun