Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pele, Messi, dan Seloroh Ballon d'Or

11 Desember 2018   06:00 Diperbarui: 30 November 2021   06:26 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Statistik gol La Pulga | Dokpri

Dalam data yang disajikan oleh Mister Chip, @2010MisterChip, gol lewat tendangan bebas Messi mencapai angka 19 dalam empat musim terakhir. Torehan itu bahkan melebihi Juventus (18 gol); Real Madrid, Lyon, Roma (14); Bayer Muenchen (13); PSG, Monaco, Sampdoria (12); AC Milan, Chelsea, dan Liverpool (11).

Dahsyat, kan? Betapa tidak, satu kaki Messi yang dipakai saat tendangan bebas mampu mengalahkan raihan 11 klub sepak bola ternama dari lima liga top Eropa. Pujian yang dibalut kritik dari Pele sangat benar adanya. Andaikan tanpa Messi, raihan gol Baercelona dari tendangan bebas hanya 5 gol, sebab dari total 24 gol milik La Blaugrana ada 19 gol yang berasal dari kesaktian kaki kiri Messi.

Tidak heran jika Lineker berkicau merdu di Twitter, @GaryLineker, dengan sindiran yang amat tajam. "Posisi kelima Ballon d'Or," katanya seraya menampilkan sebuah tayangan video berisi aksi Messi melumpuhkan Diego Lopez.

Kalaupun ada yang harus bergidik jika melihat sepak terjang Messi yang tengah tokcer, mestinya Pochettino dan anak-anak asuhnya. Bagaimanapun, Tottenham Hotspurs harus menang di Camp Nou kalau ingin aman melewati fase grup Liga Champions.

Itu bukan pekerjaan mudah. Bila Messi dan rekan-rekannya ngeyel mengejar bola seperti pada laga derbi kemarin, rasanya berat bagi Spurs untuk menundukkan Barca. Ingat, di kandang mereka saja digilas 2-4. 

Meski begitu, masih ada peluang. Kane dan koleganya harus punya bekal lebih dari sekadar semangat bertanding dan teknik bermain. Mereka harus mengeruk seluruh kemampuan yang mereka miliki. Tampil seadanya lalu kalah, kemudian pada saat bersamaan Inter Milan mengalahkan PSV Eindhoven, alamat Spurs bersimbah air mata kegagalan.

Maka, wahai para Cules di seluruh muka bumi, berhentilah menghujat Pele. Sejatinya, Pele tengah melecut Messi agar kembali tampil ganas. Hentikan pula cemeehan pada Ballon d'Or, sebab tidak setiap saat kita merengkuh persis seperti yang kita harapkan.

Apakah yang mesti kita endapkan dari cambukan Pele kepada Messi? 

Saran saya sepele. Jangan sekali-kali bertanya pada Pak Edy, Ketua Umum PSSI. Jawaban beliau sudah terang benderang: Apa hak Anda bertanya seperti itu kepada saya? []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun