Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Cara Sederhana Membedakan "Ke", "Kepada", dan "Pada"

2 September 2018   07:07 Diperbarui: 2 September 2018   18:04 2909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: musicodly.com

Kata depan "kepada" juga dapat digunakan sebagai varian "akan" dalam menyatakan "arah yang dituju". Misalnya: Jamil segan sekali kepada ayahnya. Itulah kaidah penggunaan kata depan "kepada". Sebenarnya sederhana. Semakin rajin kita mencoba menggunakannya, semakin fasih kita memakainya.

Alah bisa karena biasa. Begitu kata pepatah. Sekarang, bagaimana cara membedakan penggunaan "ke" dengan "kepada"? Jangan khawatir. Ayo kita ulik bersama.

Kaidahnya begini. Kata depan "ke" menyatakan "arah tempat yang sebenarnya", sedangkan kata depan "kepada" menyatakan "arah benda yang sebenarnya". Misalnya: Kembali ke kampung; Kembali kepada UUD 1945.

Perhatikan perbedaan antara kampung dan UUD 1945. Kampung merujuk pada tempat, sementara UUD 1945 merujuk pada benda. Artinya, kita bisa menggunakan kata yang mengikuti sebagai acuan untuk menentukan mau memakai "ke" atau "kepada".

Aku akan ke Makassar. Kalimat itu tepat, sebab Makassar menyatakan "tempat". Aku akan melaporkan hasil penelitian saya kepada Bupati Jeneponto. Kalimat tersebut juga tepat, Bupati Jeneponto merupakan nama jabatan.

Ada apa dengan dengan nama jabatan? Baiklah. Silakan menggulirkan layar ke bawah.

Biarkan aku sayang kepadamu tanpa harus menunggu kamu juga menyayangiku. Kamu tahu, rasa sayang ini benar-benar tulus tanpa pamrih. Tidak menuntut balas budi, tidak menunggu imbal jasa.

Sekarang mari kita udar kapan kita gunakan kata depan "ke" dan bilamana kita tidak memakainya. Tunggu sebentar. Karena kita membahas kata depan, otomatis kita sudah paham bahwa penulisannya terpisah dengan kata yang mengikutinya. Artinya, selalu ada spasi setelah "ke" bila kita fungsikan sebagai kata depan.

Aku sayang ke kamu. Apakah kalimat itu benar? Tidak benar. Itu keliru. Kata depan "ke" tidak digunakan di depan kata ganti seperti aku, kamu, atau dia. Pada tiap-tiap kata ganti, sebelumnya kita gunakan kata "kepada". Jadi hasilnya: Aku sayang kepadamu. Atau: Aku sayang kepada kamu.

Kita harus paham bahwa "ke" sebaiknya tidak digunakan di depan kata ganti (seperti aku, kau, atau dia); di muka nama diri (seperti Alinea, Raka, atau Rhea); di depan nama jabatan (seperti bupati, dokter, atau jenderal); serta mendahului istilah yang menandai perkerabatan (seperti ayah, ibu, atau paman).

Di depan kata-kata tersebut di atas sebaiknya kita gunakan "kepada". Jadi, kalimat yang tepat adalah "kembalilah kepada Alinea", bukan "kembalilah ke Alinea". Dengan demikian, yang tepat mestinya "aku segan kepada ayah". Bukan, "aku segan ke ayah"!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun