Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Terapi Kejut dari Timnas Negara ASEAN

22 Agustus 2018   20:00 Diperbarui: 23 Agustus 2018   15:22 2349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayang, Thailand takluk di semifinal dengan kekalahan 0-2 dari Korea Selatan. Thailand gagal meraih perunggu setelah menyerah kepada Timnas Irak pada perebutan peringkat ketiga. Tidak heran apabila Thailand diterka akan bersinar di Jakarta.

Ternyata tidak. Jakarta ternyata menyuguhkan tragedi bagi Thailand. Raihan dua angka hasil dari tiga pertandingan ternyata gagal mengantar mereka untuk melaju ke babak 16 besar. Malahan Qatar terpuruk di dasar klasemen Grup B dengan torehan satu poin.

Thailand dipaksa menggelar karpet merah bagi Timnas U-23 Bangladesh, negara dari kawasan Asia Selatan, yang selama ini lebih dikenal akrab dengan olahraga kriket. Yang semula diduga akan ditaklukkan dengan mudah, justru melesat lebih laju.

Tidak ada yang menyangka Myanmar akan tersungkur lebih cepat. Sekalipun segrup dengan negara-negara adidaya sepak bola di benua Asia, Myanmar dijagokan untuk melenggang dari Grup F.

Kejutan kedua disajikan oleh Timnas U-23 Myanmar. Iran, salah satu raksasa sepak bola Asia, ditundukkan dengan kemenangan mutlak pada laga terakhir. Skor 2-0 dan perolehan tiga angka setelah mengalahkan Iran ternyata hanya "menggantang asap".

Sebelumnya, Myanmar belum pernah menang. Poin baru satu hasil sekali seri. Pada laga pamungkas di Grup F tersebut, Iran lebih diunggulkan. Kenyataannya Myanmar menang lewat gol Lwin Moe Aung dan Htet Phyo Wai.

Pada laga lain di grup yang sama, Korea Utara mengjungkirbalikkan prediksi. Tim dari semenanjung Korea itu mengalahkan Arab Saudi dengan tiga gol tanpa balas. Hasil itu membuat Korea Utara berhasil meraih tiga angka.

Perolehan poin sama, semua tim meraih empat angka. Iran di urutan pertama karena unggul selesih gol. Disusul Arab Saudi, lalu Korea Utara, sedangkan Myanmar berada di dasar klasemen grup karena kalah selisih gol.

Myanmar gagal melaju. Padahal poinnya sama dengan tiga negara lain di Grup F. Iran lolos sebagai juara grup, Arab Saudi selaku peringkat kedua, sementara Korea Utara mengisi salah satu slot peringkat ketiga terbaik. Nasib Myanmar sungguh mengenaskan.

Tidak pernah menang di babak penyisihan grup, selalu menjadi lumbung gol bagi lawan, dan pemain yang kehabisan napas sebelum pertandingan selesai, itulah catatan Bangladesh sebelum gelaran Asian Games 2018 di Jakarta.

Kejutan ketiga dipertunjukkan oleh Timnas U-23 Bangladesh. Sepak bola selalu digelimuni teka-teki. Diremehkan pengamat dan direcehkan penggila sepak bola, Bangladesh memperlihatkan wajah barunya. Mereka bertanding bagai banteng terluka. Mereka tunjukkan stamina, semangat pantang menyerah, dan hasrat memenangi laga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun