Tidak ada yang menduga Bangladesh akan menyingkirkan Thailand. Tidak ada yang menyangka Bangladesh akan menyungkurkan Qatar. Tidak ada yang memprediksi Bangladesh akan bersanding dengan Uzbekistan ke fase gugur.
Sebanyak 25 Timnas U-23 sudah menyelesaikan seluruh pertandingan sepak bola pada fase penyisihan grup di Asian Games 2018. Kejutan demi kejutan tersuguh. Di luar dugaan, tiga Timnas U-23 dari negara ASEAN berhasil memuncaki grup.
Tidak bisa dimungkiri, sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga favorit di Asian Games 2018. Tidak heran jika perhatian tercurah pada olahraga bal-balan itu. Padahal, hanya enam medali yang diperebutkan.
Bandingkan dengan renang, atletik, senam, atau olahraga bela diri. Cabang sepak bola hanya menyediakan dua medali emas, masing-masing untuk putra dan putri. Namun, gegap gempita pendukung dan penonton tidak pernah surut.
Pada sepak bola, liukan pesenam tersaji lewat gocekan gelandang. Pada sepak bola, lesatan pelari tersuguh melalui laju penyerang. Pada sepak bola, ketangguhan pegulat terwakili lewat sepak-menyepak dan sikut-menyikut.
Selain itu, drama sepak bola selalu memesona. Hasil pertandingan hanya bisa diramalkan, tetapi sukar diprediksi. Tim yang di atas kertas diramal bakal menang mudah, tak dinyana keok di atas lapangan. Kesebelasan yang semula disangka sebatas penggembira, tak diduga melenggang dengan leluasa.
Sepak bola memang penuh teka-teki dan selalu sarat rahasia.
Kejutan pertama disuguhkan oleh Timnas U-23 Thailand. Semula semua orang menjagokan Thailand. Timnas berjuluk Pasukan Gajah Perang ini tiga kali menduduki peringkat keempat di Asian Games, yakni pada edisi 1998, 2002, dan 2014. Thailand punya riwayat menakjubkan dalam helat Asian Games.
Empat tahun lalu, di Korea Selatan, Thailand mengempaskan Cina di babak 16 besar dengan skor 2-0. Laju Pasukan Gajah Perang juga tidak tertahan di perempat final. Yordania dikandaskan dengan skor serupa.