Tahun ini, kendaraan dibawa sendiri. Bukan pinjaman dari tuan rumah. Nestapa setahun silam tidak akan dialami lagi tahun ini oleh para pembalap dari tim Indonesia.Â
Kendaraan dipersiapkan dengan matang dan sudah dikirim lewat JNE, perusahaan kurir pengantaran barang ternama, yang sekaligus bertindak selaku sponsor tim Indonesia bersama Frukawa Battery.
Bagaimanapun, Indonesia sudah beberapa kali terjun dalam ajang serupa. Tinton Suprapto dan Kasih Hanggara, sekadar menyebut nama. malah telah mencicipi Reli Dakar. Bahkan Aang, panggilan akrab Kasih Anggara, sudah dua kali mempertaruhkan nyawa di Reli Dakar.
Setelah Aang terakhir bertarung di Reli Dakar pada 2011, Indonesia belum pernah mengirimkan pereli lagi.
Maka, layaklah jikalau ajang AXCR di Thailand-Kamboja ini memantik semangat dan harapan kita untuk kembali berbicara lantang di ajang otomotif dunia. Sebut saja sebagai batu loncatan sebelum menuju reli terganas di Dakar.
Pendek kata, kita tidak perlu merasa khawatir akan kehabisan pembalap. Selalu ada harapan.
"Semoga tahun berikut akan banyak pembalap kita yang mengikuti jejak tim ini, sehingga semakin banyak peserta dari Indonesia. Kita tunjukkan bahwa otomotif di negara kita mampu bersaing dengan negara lain."
~ Wijaya Kusuma Subroto, Tim Advisor Indonesia
Persiapan Sebelum Berlaga
Layaknya Reli Dakar, reli AXCR juga tanpa survei lokasi. Pembalap yang terjun harus mampu membaca tulip dan navigasi dengan cermat dan teliti. Jika tidak, alamat tersesat di tengah jalan. Namun bukan cuma medan buta yang dipersiapkan oleh tim Indonesia.