Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Tim Reli Indonesia Merambah Alam Liar

21 Agustus 2018   18:22 Diperbarui: 21 Agustus 2018   18:39 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun ini, kendaraan dibawa sendiri. Bukan pinjaman dari tuan rumah. Nestapa setahun silam tidak akan dialami lagi tahun ini oleh para pembalap dari tim Indonesia. 

Kendaraan dipersiapkan dengan matang dan sudah dikirim lewat JNE, perusahaan kurir pengantaran barang ternama, yang sekaligus bertindak selaku sponsor tim Indonesia bersama Frukawa Battery.

Bagaimanapun, Indonesia sudah beberapa kali terjun dalam ajang serupa. Tinton Suprapto dan Kasih Hanggara, sekadar menyebut nama. malah telah mencicipi Reli Dakar. Bahkan Aang, panggilan akrab Kasih Anggara, sudah dua kali mempertaruhkan nyawa di Reli Dakar.

Setelah Aang terakhir bertarung di Reli Dakar pada 2011, Indonesia belum pernah mengirimkan pereli lagi.

Maka, layaklah jikalau ajang AXCR di Thailand-Kamboja ini memantik semangat dan harapan kita untuk kembali berbicara lantang di ajang otomotif dunia. Sebut saja sebagai batu loncatan sebelum menuju reli terganas di Dakar.

Pendek kata, kita tidak perlu merasa khawatir akan kehabisan pembalap. Selalu ada harapan.

"Semoga tahun berikut akan banyak pembalap kita yang mengikuti jejak tim ini, sehingga semakin banyak peserta dari Indonesia. Kita tunjukkan bahwa otomotif di negara kita mampu bersaing dengan negara lain."

~ Wijaya Kusuma Subroto, Tim Advisor Indonesia

Persiapan Sebelum Berlaga

Layaknya Reli Dakar, reli AXCR juga tanpa survei lokasi. Pembalap yang terjun harus mampu membaca tulip dan navigasi dengan cermat dan teliti. Jika tidak, alamat tersesat di tengah jalan. Namun bukan cuma medan buta yang dipersiapkan oleh tim Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun