Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Mustahil Menulis Tanpa Tanda Hubung

13 Agustus 2018   11:17 Diperbarui: 14 Agustus 2018   16:45 2851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanda tanda hubung diletakkan pada pengulangan unsur pertama, misalnya kapal barang (kapal-kapal barang), kereta api cepat (kereta-kereta api cepat), atau surat kabar (surat-surat kabar).

Kata ulang yang dibubuhi awalan pada unsur pertama ditulis serangkai dengan menggunakan tanda hubung di antara unsur-unsurnya. Misalnya bercita-cita, bercerai-berai, dibentak-bentak, dibongkar-bangkir, menjadi-jadi, melompat-lompat, terbata-bata, atau terkencing-kencing.

Jika awalan dibubuhkan pada kata ulang dengan konsonan /kpst/ yang mengawali kata pertama, konsonan itu harus diluluhkan dan ditulis serangkai dengan memakai tanda hubung di antara unsur-unsurnya.

Misalnya ketuk-ketuk (mengetuk-ngetuk), pukul-pukul (memukul-mukul atau pukul-memukul), seret-seret (menyeret-nyeret atau seret-menyeret), tarik-tarik (menarik-narik atau tarik-menarik).

Kata ulang yang dibubuhi akhiran pada unsur kedua ditulis serangkai dengan menggunakan tanda hubung di antara unsur-unsurnya. Misalnya batu-batuan, mata-matai, kacang-kacangan, bolak-balikkan, mati-matian, atau lempar-lemparkan.

Jika awalan dibubuhkan pada kata ulang dengan konsonan /kpst/ yang mengawali kata kedua, maka kosonan itu harus diluluhkan dan ditulis serangkai dengan tanda hubung di antara unsur-unsurnya. Misalnya karang-karang (karang-mengarang), peluk-peluk (peluk-memeluk), sulam-sulam (sulam-menyulam), tulis-tulis (tulis-menulis)

Kata ulang yang dibubuhi awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan menggunakan tanda hubung di antara unsur-unsurnya. Misalnya berdekat-dekatan, kekuning-kuningan, dipukul-pukuli, bersalam-salaman, tertutup-tutupi, sebaik-baiknya, terombang-ambingkan.

Jika awalan dan akhiran dibubuhkan sekaligus pada kata ulang dengan konsonan /kpst/ yang mengawali kata kedua, maka kosonan itu harus diluluhkan dan ditulis serangkai dengan tanda hubung di antara unsur-unsurnya.

Misalnya ketuk-ketuk (mengetuk-ngetuki), pikir-pikir (memikir-mikirkan), sembur-sembur (menyembur-nyemburkan), atau tembak-tembak (menembak-nembaki)

Kedua, memperjelas makna. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata atau ungkapan agar maknanya persis seperti harapan penulis. 

Kata evolusi dan revolusi, misalnya, tatkala dibubuhi awalan 'ber-'. Kehadiran tanda hubung memudahkan pembaca untuk membedakan makna "ber-evolusi" dengan "be-revolusi".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun