Tentulah Rakitic yang paling berduka. Sudah tiba di final, tinggal selangkah lagi menjadi juara, ternyata Kroasia ditekuk Prancis. Segala tenaga dan daya yang dicurahkan akhirnya hanya tiba pada tangga juara kedua. Jadilah Barcelona sebagai ajang pembuktian baginya.
Barcelona kini dipenuhi barisan sakit hati. Untung saja, Valverde sudah mengenali anak-anak asuhnya dengan baik. Nyaris tidak kalah sepanjang musim 2017/2018 adalah bukti sahih atas kemampuan Valverde membesut pasukan Los Cules.
Bagaimanapun, sakit hati dapat memacu adrenalin apabila digenjot dengan cara yang tepat. Sudahlah gagal bersama klub di Liga Champions Eropa, gagal pula di Piala Dunia 2018 bersama timnas. Begitulah. Musim 2018/2019 akan menjadi tahun pembuktian pasukan sakit hati.
Target terbaik adalah mengangkat Si Kuping Besar. Itu bukanlah target yang muluk-muluk. Barca bisa meraihnya. Dengan catatan, Valverde berhasil mendongkrak moral, memantik kegigihan, dan memadukan pesona dan karisma barisan penyihir Barcelona.Â
Selamat berkreasi duhai para penyihir Los Cules.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H