Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tragedi Ochoa dan Drama Neymar

3 Juli 2018   01:27 Diperbarui: 3 Juli 2018   04:55 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi (Foto: FIFA.com)

***

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Lain padang lain belalang. Demikian kata pepatah. 

Setelah jatuh bangun menata serangan, setelah berkali-kali dilanggar, setelah berulang-ulang dijatuhkan, Neymar Jr. akhirnya menjadi pahlawan kemenangan Brasil. Satu gol dan satu umpan, yang tanpa sengaja, berbuah gol pada laga melawan Meksiko.

Gabriel Jesus, yang gemilang sepanjang musim di Manchester City, ternyata redup sepanjang Piala Dunia 2018. Sudah empat laga ia lalui tanpa sebiji gol pun. Sontekannya tumpul, sundulannya mandul. 

Untung Brasil punya Neymar. Tidak bisa dimungkiri, Brasil membutuhkan kecemerlangan pemain termahal di dunia itu. Gocekan, tusukan, terobosan, dan gol. Neymar memperlihatkan daya juangnya. 

TIdak ada pemain yang sesering Neymar dilanggar oleh pemain lawan. Telapaknya disepak, betisnya didepak. Tangannya dicekal, kausnya ditarik. Kadang ia jatuh berguling-guling, kadang meraung-raung.

Mestinya kita juga begitu dalam memperjuangkan harapan. Jatuh berguling-guling, berteriak karena rasa sakit tak tertahan, tetapi kita tidak boleh patah semangat. Harus berdiri dan berlari lagi. Harus begitu.

Melihat aksi Neymar bagai menonton penari Samba. Kadang kita geregetan dibuatnya. Andai tak ada Kacang Garuda, mungkin bibir saya kering karena terus berteriak dan bersorak. Jika benar dilanggar dan terjatuh, saya berteriak. Ketika Neymar mencetak gol, saya bersorak. 

Namun, saya juga salut pada kecemerlangan akting Neymar. Mimiknya ketika menutup muka dan ringisnya sebelum berdiri sungguh memukau. Apabila ada pemilihan aktor terbaik di lapangan hijau, Neymar layak dianugerahi Piala Oscar. 

Caranya berguling-guling, ekspresinya kala memegang tulang kering, dan teriakannya ketika kakinya ditebas, sungguh sempurna. Rasanya sekelas dengan akting Leonardo DiCaprio. Sama-sama memuaskan. Hanya saja, Neymar lebih unggul pada sisi memuakkan.

Barangkali itu sebabnya ia sering diincar pemain lawan. Ia mengagumkan sekaligus menyebalkan, menakjubkan sekaligus menjengkelkan. Tak heran jika bek, gelandang, atau penyerang lawan berlomba menggulung dan menggulingkan Neymar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun