Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Surat Cinta untuk Mo Salah

21 Juni 2018   06:20 Diperbarui: 22 Juni 2018   13:08 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mohamed Salah sujud syukur merayakan golnya ke gawang Rusia (Foto: Patrick Smith-FIFA/GettyImages)

Mohamed Salah (Foto: liverpoolfc.com)
Mohamed Salah (Foto: liverpoolfc.com)
Aku melihat air matamu menetes setelah digelut oleh Ramos. Aku kesal saat itu. Tetapi, aku tidak ikut menandatangani aduan ke FIFA dan UEFA untuk menghukum kapten Real Madrid itu. 

Kamu tahu sebabnya? Aku terkesima pada caramu mengelola kemarahan. Sungguh memesona. Hatimu penuh ketenangan dan kelembutan. Penuh permaafan dan pengampunan. Padahal, risiko akibat cedera itu dapat mengancam peluangmu ke Rusia.

Tuhan mendengar dan mengabulkan doamu. Kamu sembuh dan bisa turun ke lapangan kala negaramu melawan Rusia.

Sehat selalu, Mo.

(Ketika bagian ini kutulis, aku baru saja menyeduh kopi. Ada pahit dalam kopi, Mo, tapi masih saja dicintai dan dicari-cari. Hidup juga begitu. Meski jatuh berkali-kali, kita tidak pernah jera untuk berusaha bangkit.

Aku pernah membaca kisah masa kecilmu. Kisah itu mengapung di permukaan kopiku dan mengepung pikiranku. Kamu sudah mengungkit harapan anak-anak Mesir, dan mereka sekarang merawat harapan setabah merawat doa.)

Akhirnya kamu tampil melawan Rusia. Kukira kamu masih ragu-ragu. Kukira kamu masih takut-takut. Kukira kamu masih agak trauma.

Bahwa kamu masih ragu pada awal babak pertama, aku tahu musababnya. Bayangan cederamu dapat kambuh sewaktu-waktu pasti menghantui pikiranmu. 

Lalu, pelan-pelan kautemukan nyali. Keren. Berhasil melawan rasa takut itu luar biasa. Lalu, sepakanmu melenceng tipis di sisi kanan gawang Rusia. Kurasakan dadaku sesak. 

Gol tumpah ke dalam gawang negaramu. Gol bunuh diri dari lutut sang Kapten. Kukira Tuhan mengujimu. Kukira ujian itu dapat kamu pikul. Kamu sudah merasakan sakit sejak kecil dan berhasil melewatinya. Maka, kamu pasti sanggup melewati pahitnya angkat kaki lebih awal.

Kuat selalu, Mo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun