"Manusia selalu ingin kembali ke dalam rahim sang ibu. Hidup tenteram dan aman. Tidak usah berpikir dan bertanggung jawab. Yang dilakukan hanya menerima dan menikmati hidup."
~ Patrick Mullahy, Oedipus: Myth and Complex
Hari kedua Lebaran. Hari ketika sanak kerabat masih berdatangan, ketupat dan opor dihangatkan, dan jamaah jomlo kembali dipanaskan kupingnya oleh pertanyaan remeh yang menggelikan dan menggelisahkan.Â
Andai kata pertanyaan sahabat dan kerabat masih kapan kawin, kaum jomlo sudah punya persiapan jawaban. Seribu argumen siap diucapkan, seribu alasan siap diujarkan. Umat jomlo, terutama yang merantau ke kota dan mudik saat Lebaran, sudah terlatih menghadapi kata tanya seremeh itu.
Sayang sekali, sahabat dan kerabat tak kalah kreatif dalam bertanya. Tak ada lagi Kapan Kawin. Dua kata itu ibarat kuah opor bergelinang santan yang riskan jika berkali-kali dipanaskan. Daripada basi, lebih baik diganti. Maka, pertanyaan baru pun muncul. Ternyata tidak semua jomlo siap menjawab pertanyaan baru. Apakah pertanyaan itu?Â
Sabar, ya. Karena umat Jomlo tabah dan tangguh menghadapi kesendirian maka pasti tabah dan tangguh menahan rasa penasaran.Â
Messi dan Argentina yang Dipaksa Mati Kutu
"Saya datang bersama kehangatan keluarga."
~ Reza, 27 tahun, seorang jomlo kreatif
Pada tulisan sebelumnya, Messi Bisa Mudik Seraya Membawa Piala, sudah saya tatalkan kemungkinan Islandia menyuguhkan kejutan. Pada laga yang digelar di Spartak Stadium, Moskow, (Sabtu, 16/6/2018), kejutan benar-benar menghantui Messi dan Argentina. Tidak tanggung-tanggung, tiga kejutan sekaligus.