Mohon tunggu...
1B_Ni Made Ariyani Kumala Sari
1B_Ni Made Ariyani Kumala Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ariyani

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Makna Ungkapan Bhagavad Gita?

21 Desember 2021   19:22 Diperbarui: 21 Desember 2021   19:27 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang Hyang Widhi adalah penguasa alam semesta, maha suci, maha pengampun, dan oleh karena ialah manusia mendapatkan keberkahan diatas segala yang kita perbuat melaksanakan persembahyangan rasa bhakti tulus ikhlas kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa, dan tidak meninggalkan kewajiban maka Sang Hyang Widhi Wasa pastinya akan memberkahi kita dan mengampuni dosa -- dosa kita.

Selain yang tersebut diatas ada juga beberapa isi Bhagawad Gita tentang bhakti. Seperti hal berikut. Berkatalah Arjuna: Para pemuja yang selalu harmonis, memujaMu, dan Para pemuja lainnya yang memuja Yang Tak Terbinasakan, Yang Tak Berbentuk -- di antara mereka ini, yang manakah yang lebih terpelajar dalam ilmu pengetahuannya (dalam yoganya). 

Tapi dalam pemujaan kepada Yang Maha Esa Para Brahman, bhakti atau seva tidaklah dianggap penting, yang penting adalah meditasi secara terus menerus kepada Yang Maha Esa (kontemplasi).

 Tentu saja bagi Arjuna di masa itu, dan bagi kita di masa kini, pertanyaan akan timbul, pemujaan yang manakah yang terbaik, sebenarnya bukankah Sang Kreshna dan Para Brahman ini sama saja, dua dalam satu, atau satu yang menjadi dua.

Seseorang yang tidak bergembira, tidak membenci, tidak bersedih, tidak bernafsu (berangan -- angan untuk memiliki atau menikmati sesuatu), yang mempersembahkan buah dari kebaikan dan keburukan -- pemujaKu yang setia adalah yang Kukasihi.

Seseorang yang tak berambisi untuk diri -- pribadinya sendiri dan tak mengharapkan apapun uga dari segala Tindakan -- tindakannya, baik secara fisik, mental maupun spiritual dan material; yang tegas, peka, ahli dan bekerja dengan cekatan demi kebenaran dan hal -- hal yang positif; yang secara cepat mengambil keputusan dalam suatu keadaan darurat, dan yang selalu memasrahkan hasil dari setiap keputusan dalam suatu keadaan darurat, dan yang selalu memasrahkan hasil dari setiap keputusan dalam suatu keadaan darurat, dan yang selalu memasrahkan hasil dari setiap keputusan dan perbuatannya baik yang buruk maupun yang baik kepadaNya semata, tidak akan mempunyai rasa takut untuk menghadapi masa depan dan sema yang dihadapiNya.

Yang tak memntingkan atau menginginkan sesuatu dan tak bersedih hati untuk apapun ang dihadapinya adalah yang "dikasihiNya," yang dikasihi oleh Sang Kreshna. 

Andaikan sang pemuja yang peuh dedikasi dan kesetiaan ini sudah mempersembahkan dirinya secara total sebagai alat kepada Yang Maha Esa, maka sang alat ini lalu sadar bahwa ia seharusnya berkewajiban untuk dipergunakan oleh Yang Maha Esa sesuai dengan kehendakNya, apapun kehendakNya itu, dan semua hasil pekerjaan yang dilakukannya bukan miliknya tetapi milik Yang Maha Menentukan, jadi lalu apa lagi yang harus disedihkandan apa lagi yang harus digembirakan? Apa lagi yang harus membuatnya marah, benci atau dendam dan sebagainya? 

Tidak ada lagi! Semua adalah pekerjaanNya, dan semua adalah alat -- alatNya semata yang memainkan perannya masing -- masing di dunia ini; dalam kehidupan kita ini!

Semakin ia sadar akan hal ini, semakin dikasihi ia olehNya, Yang Maha Pengasih dan berbahagialah ia yang merasa dikasihi dan dilimpahi oleh kasik Yang Maha Kuasa, karena mencapai status ini tidaklah mudah dan boleh dikatakan amat langka dalam duni yang penuh dengan ilusi duniawi ini. 

Yang Maha Esa sendiri sebenarnya amat pengasih, terserah pada kita ingin mendapatkan limpahan kasihNya yang bersinar terus secara sama rata untuk setiap makhluk -- makhlukNya, atau terserah kita untuk menolak kasih ini dan lebih erat kepada nafsu -- nafsu duniawi kita dan terikat erat kepada nafsu -- nafsu ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun