Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024. Wa: +6281337701262.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Deep Learning Tidak Bisa Jadi Kurikulum Pengganti Kurikulum Merdeka

29 Januari 2025   11:24 Diperbarui: 29 Januari 2025   11:55 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di negara maju, Deep metode adalah metode yang diterapkan dalam dunia Teleskop Hubble dan Teleskop James Webb yang pernah saya jelaskan di akun Kompasiana ini. Deep metode berarti dengan melihat ke masa lalu sesuai kebenaran "Big Bang Theory".

Tidak Cocok Sebagai Kurilulum Baru

Deep Learning tidak bisa jadi kurikulum karena istilah Deep salah atau aneh untuk diterapkan sebagai kurikulum. Hal yang salah adalah hubungan Deep dengan mesin. Deep learning tidak bisa diterapkan dalam sistem pembelajaran. Dua hal itu adalah pokok dari Deep learning. Mesin menentukan tingkatan kedalaman dalam angka.

Sedangkan Deep Learning Kurikulum tidak menentukan tingkat kedalaman dalam angka oleh mesin. Oleh sebab itu penerapan Deep Learning sebagai Kurikulum baru tidak dapat dibenarkan. 

Sebaliknya, Deep metode hanya bisa diberlakukan dalam dunia ilmu pengetahuan alam yang tingkat kedalamannya dapat ditentukan dalam angka oleh mesin yaitu dalam cara kerja Teleskop Hubble dan James Webb, biasanya untuk produksi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun