Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat.Roasters Giveaway 2024.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Komet Encke dengan Hujan Meteor Leonidas yang Highlight saat ini

16 November 2024   09:17 Diperbarui: 16 November 2024   10:27 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tampak komet Encke bagaikan bola api besar di langit malam. Terangnya melebihi Venus. Komet ini meninggalkan jejak asap pesawat dan jejak asap kereta api. 

Hubungan manusia dengan peristiwa pergerakan benda langit adalah hubungan bathin yang menyatu. Apapun pergerakan benda langit patut dimaknai.

Sehingga wajar jika komet Encke sedang highlight di bulan November ini. Komet ini sedang diburu di langit malam. Komet yang muncul setiap 3 tahun ini menimbulkan hujan meteor Leonidas. Hujan meteor Leonidas dapat disaksikan pada 16-17 November 2024.

Hujan meteor Leonidas. Sumber gambar: Star Walk 2.
Hujan meteor Leonidas. Sumber gambar: Star Walk 2.

Komet Encke mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada tanggal 21 November 2024. Pada saat mencapai titik terdekat nya dengan Bumi, komet Encke terlihat seperti bola api yang lebih terang dari Venus. Sehingga akan mudah dilihat.

Komet ini punya orbit terpendek dari semua komet di tata surya. Komet Encke hanya butuh 3,3 tahun menyelesaikan 1 kali putaran terhadap Matahari.

Sumber gambar: Fritz Helmut Hemmerich.
Sumber gambar: Fritz Helmut Hemmerich.
Sangat menarik bahwa, pada tanggal 21 November 2024 nanti, Komet Encke memiliki 3 ekor. Ini tidak biasa sebab semua komet hanya punya 2 ekor saja. Tiga ekor komet Encke terdiri dari 2 ekor ion dan 1 ekor debu.

Hal istimewa kali ini adalah komet Encke meninggalkan jejak berupa jejak asap pesawat dan jejak asap kereta api. Fenomena ini hanya dapat dilihat setiap 10 tahun sekali.

Jejak asap kereta api menurut American Meteor Society (AMS) adalah jejak bersinar yang berupa molekul udara yang terionisasi dan tertinggal setelah komet lewat. Jejak asap pesawat adalah jejak kondensasi yang biasanya ditinggalkan pesawat terbang.

Komet Encke menyebabkan hujan meteor Leonidas. Keduanya dapat dicari dengan mengarahkan Teleskop ke dekat bintang Aldebaran di konstelasi Taurus dan dalam orbit Merkurius. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun