Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat.Roasters Giveaway 2024.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Identitas Singapura di Misa Pontifikal Paus Fransiskus di Singapura

12 September 2024   22:17 Diperbarui: 12 September 2024   22:27 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya mengikuti misa pontifikal Paus Fransiskus di Stadion Nasional Singapura melalui Youtube. Saya memperhatikan liturginya. Seluruh liturgi dirayakan dalam bahasa Inggris. Singapura adalah negara kota metropolitan. Kebudayaan orang-orang di negara kota metropolitan itu berbeda dengan kebudayaan orang kampung.

Dalam hal ini, umat katolik yang ikut misa adalah umat katolik yang beridentitas negara kota metropolitan di ibu kota negara Singapura.

Saya pikir bahwa dengan bahasa Inggris saja, liturgi katolik Singapura sudah tampak sangat modern. Orang-orang Asia berbicara dan menyanyi persis seperti orang-orang Inggris.

Tidak ada bahasa atau kebudayaan daerah yang diragakan dalam liturgi. Identitas daerah mungkin tidak ada. Mayoritas orang-orang Katolik di Singapura adalah para pendatang dari India, China dan Melayu.

Sumber gambar: screenshot.
Sumber gambar: screenshot.

Saya pikir bahwa Singapura adalah negara modern sampai tidak ada lagi bahasa daerah dengan kebudayaannya dipakai dalam liturgi. Bagaimanapun identitas asli Singapura harus diungkapkan dalam liturgi. Tetapi sudahlah, liturgi telah selesai.

Kita memang tidak lagi mempersoalkan identitas asli Singapura. Gereja Singapura telah berkembang dengan baik. Sekitar 200 ribu orang katolik menyambut Bapak Suci Paus Fransiskus dengan gembira. Selamat sukses kita ucapkan untuk gereja Katolik Singapura!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun