Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Deklarasi Istiqlal 2024, Butuh Delarasi Budaya?

5 September 2024   14:38 Diperbarui: 5 September 2024   14:55 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembatasan gerak kerja pemimpin agama hanya dalam lingkup spritual untuk menyerukan penghentian kekerasan sepatutnya disimak baik-baik.

Di banyak agama di Indonesia, seorang pemimpin agama dilarang untuk ikut politik praktis. Dengan mengingat keterbatasan gerak para pemimpin agama maka tugas penting ini sebaiknya dipercayakan juga kepada para pemimpin sekular. Semoga di masa depan, Deklarasi serupa diharapkan muncul dari para pemimpin non agama, misalnya para budayawan dan tokoh adat setempat.

Pendidikan berperanan penting dalam konteks ini. Kekuatan pendidikan adalah kekuatan raksasa. Pendidikan adalah indikator kemajuan bangsa dalam usaha menghentikan kekerasan harus diaktifkan. 

Oleh sebab Deklarasi Istiqlal 2024 bukan hanya disosialisasikan di lembaga pendidikan, tetap kita harapkan sebagai tiang utama atau batu pijakan di mana banyak lembaga pendidikan dapat melakukan Deklarasi serupa untuk memajukan komitmen penghormatan terhadap kemanusiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun