Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024. Hubungi: 081337701262.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Citra Diri Seseorang Ditentukan Banyak Faktor

13 Agustus 2023   19:40 Diperbarui: 13 Agustus 2023   22:36 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan Guru Honor dijabat oleh guru junior saja yaitu guru yang baru tamat pendidikan. Biasanya Guru yang sudah memasuki masa senior tidak lagi diperbolehkan mengajar sebagai guru honor. Mereka boleh mengajukan diri menjadi Guru Tetap Yayasan (GTY) atau guru P3K jika belum PNS.

Jadi yang terjadi di sekolah bukan ageisme tetap pembagian tugas dengan mengingat masa jabatan. Makin tinggi masa kerja guru maka posisi guru itu semakin baik dalam jabatannya. Hal ini mengingat masa jabatan mempengaruhi besarnya gaji. Juga masa jabatan mempengaruhi Golongan atau pangkat. Sehingga guru senior berhak untuk diangkat dalam jabatan tertentu di sekolah karena tuntutan pemerintah mengatur demikian.  

Tetapi lebih dari itu adalah faktor kesukaan saja. Oleh sebab itu sebagai guru kita harus menjaga diri agar tetap disukai banyak orang agar kita memiliki posisi yang bagus di sekolah.

Kesimpulan

Dasar penghormatan terhadap orang yang berumur di atas kita adalah perintah Allah ke-4. Orang yang berumur tua mendapatkan penghormatan dari yang berumur di bawah. Tetapi dalam prakteknya faktor kesukaan karena citra diri dan citra kelompoknya yang sangat positif amat menentukan. Citra diri ditentukan oleh banyak faktor seperti: norma-norma (agama-adat-hukum-kesopanan-dll) dan tingkat pendidikan serta faktor keturunan. Juga cita diri ditentukan oleh status social/jabatan dan juga jumlah kekayaan.

Tingkat pendidikan tinggi punya citra diri yang lebih postif dari tingkat pendidikan rendah. Dalam masyarakat tradisional keturunan raja punya citra diri lebih baik dari rakyat jelata. Dalam masyarakat beragama (seperti Katolik) Imam katolik punya citra diri lebih baik dari awam/umat. Dalam masyarakat ekonomi orang kaya punya citra diri lebih positif dari orang miskin.

Citra diri  juga dibentuk  oleh kedua orang tua atau leluhur kita. Sejarah keluarga membentuk citra diri. Citra diri kita saat ini juga amat menentukan orang respek atau suka dengan diri sendiri. Tetapi sering citra diri diusahakan oleh diri sendiri.

Jika citra diri ditentukan oleh diri sendiri maka bacalah banyak buku untuk menemukan cara orang menyukai anda dan juga bertindaklah sedemikian sehingga orang-orang menyukai anda!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun