Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat.Roasters Giveaway 2024.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sisi Keunggulan Profesi Konten Kreator di Jagat Maya

10 Agustus 2023   08:46 Diperbarui: 12 Agustus 2023   21:22 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Shutterstock.

Menulis adalah satu-satunya profesi di mana Anda tidak dapat menghasilkan uang tanpa terlihat konyol. (Jules Renard)

Teks singkat karya Jules Renald  ini mengungkap sisi penting keunggulan profesi konten kreator yang saya bahas. Saya menemukan teks ini dalam bahasa Jerman: Schreiben ist der einzige Beruf, mit dem man, ohne laecherlich zu wirken, kein Geld verdienen kann. (Jules Renard).  

Konten Hoaks Dilihat dari Sisi Tujuan Pembuatannya

Terlepas dari tuntutan hukum terhadap pembuat konten hoaks selayaknya kita perlu mengakui bahwa pembuat konten hoaks adalah sang kreator unggul dalam persaingan mencari nafkah di internet. Bagi mereka penonton atau pembaca tidak sesat hanya karena menonton atau membaca berita hoaks. Sebab orang cepat melupakannya. Ia butuh klik untuk dapat bayaran mahal. 

Di bebeapa Website berbayar sebuah artikel atau video dibayar menurut jumlah views. Semakin tinggi jumlah views semakin besar bayarannya. Tentu saja penulis dan pembuat video berjuang agar tulisan dan videonya diklik banyak orang sehingga mendapatkan bayaran tinggi.

Ketika berita-berita dan video yang berisi konten-konten hoaks itu mendapat views maka konten hoaks itu akan meledak di jagat internet dan mendapatkan banyak komentar atau buah bibir. Banyak komentar umumnya mengecam dan mengancam. "Tidak boleh ada lagi sebab konten-konten hoaks sebab dapat menyesatkan orang". Benarkah?

Lain kali saya melihat konten-konten yang moralis tdak mendapatkan banyak pengunjung. Umumnya pembuat konten moralis yang tidak mendapatkan banyak penunjung lalu menganggap konten-konten hoaks yang mendapatkan banyak pengunjung sebagai penyesat.

Dalam konteks ini kita melihat bahwa di dalam dunia intenet terjadi adu kekuatan antara pembuat konten popular tetapi hoaks dengan pembuat konten moralis tetapi tidak mendapatkan banyak views. Jadi tujuan pembuatan konten hoaks adalah untuk mendapat banyak views. Jika tujuan itu tercapai maka pembuatnya mendapat uang. 

Tidak Memonopoli Kebenaran

Dua kubu berseberangan yaitu: konten kreator pro hoaks dan konten kreator moralis. Kita jangan buru-buru menghakimi kedua kubu itu. Saling mengiri saja adalah hal wajar. Dalam dunia internet dunia klik bait adalah dunia rezeki. Para pembuat konten itu sedang mencari uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun