Menulis adalah satu-satunya profesi di mana Anda tidak dapat menghasilkan uang tanpa terlihat konyol. (Jules Renard)
Teks singkat karya Jules Renald  ini mengungkap sisi penting keunggulan profesi konten kreator yang saya bahas. Saya menemukan teks ini dalam bahasa Jerman: Schreiben ist der einzige Beruf, mit dem man, ohne laecherlich zu wirken, kein Geld verdienen kann. (Jules Renard). Â
Konten Hoaks Dilihat dari Sisi Tujuan Pembuatannya
Terlepas dari tuntutan hukum terhadap pembuat konten hoaks selayaknya kita perlu mengakui bahwa pembuat konten hoaks adalah sang kreator unggul dalam persaingan mencari nafkah di internet. Bagi mereka penonton atau pembaca tidak sesat hanya karena menonton atau membaca berita hoaks. Sebab orang cepat melupakannya. Ia butuh klik untuk dapat bayaran mahal.Â
Di bebeapa Website berbayar sebuah artikel atau video dibayar menurut jumlah views. Semakin tinggi jumlah views semakin besar bayarannya. Tentu saja penulis dan pembuat video berjuang agar tulisan dan videonya diklik banyak orang sehingga mendapatkan bayaran tinggi.
Ketika berita-berita dan video yang berisi konten-konten hoaks itu mendapat views maka konten hoaks itu akan meledak di jagat internet dan mendapatkan banyak komentar atau buah bibir. Banyak komentar umumnya mengecam dan mengancam. "Tidak boleh ada lagi sebab konten-konten hoaks sebab dapat menyesatkan orang". Benarkah?
Lain kali saya melihat konten-konten yang moralis tdak mendapatkan banyak pengunjung. Umumnya pembuat konten moralis yang tidak mendapatkan banyak penunjung lalu menganggap konten-konten hoaks yang mendapatkan banyak pengunjung sebagai penyesat.
Dalam konteks ini kita melihat bahwa di dalam dunia intenet terjadi adu kekuatan antara pembuat konten popular tetapi hoaks dengan pembuat konten moralis tetapi tidak mendapatkan banyak views. Jadi tujuan pembuatan konten hoaks adalah untuk mendapat banyak views. Jika tujuan itu tercapai maka pembuatnya mendapat uang.Â
Tidak Memonopoli Kebenaran
Dua kubu berseberangan yaitu: konten kreator pro hoaks dan konten kreator moralis. Kita jangan buru-buru menghakimi kedua kubu itu. Saling mengiri saja adalah hal wajar. Dalam dunia internet dunia klik bait adalah dunia rezeki. Para pembuat konten itu sedang mencari uang.
Kerja macam itu punya banyak saingan. Di dunia internet  orang mudah membaca tetapi mudah melupakan.  Jika hanya membaca atau menyaksikan tanpa melakukannya itu tidak ada masalah.Â
Ini sama halnya dengan seorang dewasa menonton video porno tapi ia tidak pernah melakukannya. Ia ingin mendidik diri bahwa perbuatan di dalam video porno adalah perbuatan jahat jika melakukannya tanpa restu dari agama-adat istiadat-hukum dan moral. Dua kubu sama-sama kuat. Jadi masing-masing kubu agar tidak boleh memonopoli kebenaran.
Perlu Pengakuan?
Dalam Perpres jurnalisme berkualitas sebaiknya kita melihat sisi berimbang. Hal itu misalnya: terkait tujuan pembuatan konten. Juga bagaimana tanggung jawab Media yang mempubliksikan. Media harus didengarkan juga. Sebaliknya kita mencoba untuk mengupas sisi pembuat konten.Â
Boleh dikatakan penulis atau pembuat konten adalah profesi yang unggul di dunia internet. Tiada yang dapat menyaingi penghasilan pembuat konten di dunia internet. Hanya dalam hitungan jam ratusan Dolar dapat diraup. Mereka melakukan apa saja demi meraup views dan mendapatan bayaran.
Pembuat konten adalah satu-satunya profesi yang dapat meraup banyak uang di internet. Mereka adalah orang-orang konyol yang unggul dalam mencari uang dengan cara konyol. Banyak uang bisa didapatkan hanya dalam satu hari dengan menciptakan konten hoaks untuk mendapatkan banyak views.Â
Konten-konten moralis yang sepih pengunjung menyerang pembuat konten hoaks yang punya banyak views. Dalam dunia profesi setiap orang berjuang untuk membenarkan diri. Tetapi kita harus ingat bahwa ini dalam dunia kerja seperti itu setiap orang berjuang untuk mendapatkan banyak uang dengan cara apa saja.
Profesi konten kreator adalah profesi unggul di jagat maya. Konten kreator dapat meraih banyak duit dengan cara-cara konyol. Itulah hebatnya profesi  konten kreator yang harus kita akui!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H