Penembakan Rudal di Polandia memperkuat kondisi wilayah perbatasan Polandia-Ukraina sebagai zona yang tidak nyaman atau zona terdampak perang. Dalam hal ini para pelaku penembakan Rudal di Polandia punya perhitungan matang untuk menimbulkan kepanikan di zona perbatasan Polandia-Ukraina. Untuk itu, otoritas Polandia, AS dan NATO harus memastikan lebih dahulu jenis Rudal dengan mengumpulkan serpihan-serpihan atau sisa-sisa material ledakan.Â
Pengetahuan tentang jenis rudal dan rudal produk mana dapat memperjelaskan penyelesaian kasus. Seperti dalam kasus MH17, penyelidikan berhasil memastikan Rudal BUK buatan Rusia. Artinya Rudal itu ditembakan dari wilayah Ukraina yang saat itu dikuasai separatis pro Rusia dengan menggunakan Rudal BUK buatan Rusia.
Para pelaku penembakan kemungkinan adalah para separatis pro Rusia dan didukung para serdadu Rusia di wilayah Ukraina yang pro Rusia. Meskipun Rusia sudah mengumumkan 4 wilayah Ukraina masuk Rusia, tetapi agaknya mereka belum puas sebelum banyak tuntutan dipenuhi. Presiden Rusia Vladimir Putin telah memproklamirkan empat wilayah Ukraina (Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia) pada Oktober 2022 berintegrasi dengan Rusia, tetapi kemungkinan para pejuang Ukraina pro Rusia dan serdadu Rusia menginginkan lebih banyak tuntutan lagi.
Kemungkinan yang diinginkan Rusia dan para pemberontak pro Rusia bukan hanya merebut 4 wilayah Ukraina saja, tetapi mereka menutut agar para penjahat dari Ukraina diadili sesuai kemauan atau versi Pengadilan Rusia. Secara politik Rusia adalah negara adidaya yang mewarisi Uni Sovyet sejatinya menginginkan kekuasaan mutlak, seperti Uni Sovyet dahulu.Â
Tentu kita berharap agar para pelaku penembakkan Rudal di Polandia dapat diadili oleh Mahkamah Internasional di Den Haag karena menewaskan 2 warga sipil Polandia. Pengadilan Den Haag harus segera bertindak untuk memastikan Rudal produk negara mana dan para pelakunya penembakan Rudal bisa diketahui dan diadili.
KTT G20 Bali Berlangsung Secara Sangat Memuaskan Â
Insiden yang terjadi saat KTT20 di Nusa Dua, Bali Indonesia ini tentu membuat misi perdamaian yang diemban Indonesia sebagai Presidensi G20 untuk konflik Ukraina-Rusia meskipun berhasil namun berhasil secara tidak sempurna terpuji. Dapat dikatakan bahwa KTT G20 di Nusa Dua Bali Indonesia berlangsung secara amat memuaskan tetapi tidak terpuji sebab insiden penyerangan masih terjadi dan Presiden Ukraina dan Presiden Rusia tidak hadir di KTT G20 Bali. Presiden Joko Widodo sudah berusaha maksimal membujuk kedua Presiden yang sedang bersengketa itu menghadiri KTT G20, tetapi kondisi keamanan dunia memungkinkan bahwa Presiden Ukraina dan Presiden Rusia tidak bisa hadiri KTT G20 di Nusa Dua Bali, Indonesia.
KTT G20 masa Presidensi Indonesia merupakan salah satu pencapaian terbaik Presiden Joko Widodo. KTT G20 di Nusa Dua Bali Indonesia telah berlangsung secara sangat memuaskan, tetapi tidak terpuji, karena adanya penembakan Rudal di Polandia yang menewaskan 2 warga sipil Polandia. Peristiwa ledakan Rudal di Polandia membuat dunia kini bergejolak lagi. Perang Rusia-Ukraina tetap menghantui Eropa.Â
Eropa  sedang hidup bersama seekor gajah hitam di dalam ruangan yang setiap saat dapat saja selalu mengamuk dan membawa banyak korban. Konflik di Eropa mempengaruhi kondisi ekonomi dan geopolitik di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Semoga kekerasan demi kekerasan segera dihentikan. Semoga Indonesia semakin memperkuat misi perdamaian untuk dunia. Agar perdamaian abadi dapat tercipta di seluruh dunia. Marilah memajukan perdamaian dunia tanpa kekerasan yang menghancurkan satu-sama lain, mulai dari lingkungan tempat kita tinggal.
Daftar Referensi:
1. Belanda Vonis 3 Terdakwa Insiden MH17 Penjara Seumur Hidup di CNNIndonesia.com.
2. Global Leaders hold Emergency Meeting over Poland Deaths-2022-11-16 di Reuters.com.