Ketika hampir semua negara di dunia sudah membuat komitmen untuk pantang kekerasan, tetap masih ada faktor kekerasan karena kekeliruan hitung atau salah sasar. Bagi saya jelas, bahwa ledakan Rudal di Polandia bukan merupakan insiden, tetapi sebuah kejadian yang sudah diperhitungkan masak-masak oleh para pelakunya. Para pelaku serangan Rudal di Polandia adalah orang-orang cerdas yang melakukan penembakan dengan rencana dan perhitungan matang, salah sasar adalah alibi untuk mengindari tanggung jawab.Â
Kejahatan dari kejadian serangan Rudal di Polandia berbeda tingkatannya dengan kejahatan di negara-negara berkembang. Di negara-negara berkembang, kejahatan terjadi karena insiden, artinya kejahatan di negara-negara berkembang cenderung terjadi tiba-tiba tanpa perhitungan sebelumnya. Di negara-negara maju, kejahatan terjadi penuh perhitungan sebelumnya, terencana matang, dan itu juga berlaku untuk ledakan Rudal di Polandia pada 15 November 2022
Ketika Eropa Hidup Bersama Gajah Hitam di Dalam Ruangan
Perang-Rusia-Ukraina di Eropa bagaikan gajah hitam di dalam ruangan yang sedang mengamuk. Orang-orang Eropa membawa gajah hitam itu ke dalam ruangan kehidupan mereka sendiri dan gajah hitam  itu dapat mengamuk hebat setiap saat. Gajah hitam itu akhirnya mengamuk juga  di tengah KTT G20 Presidensi Indonesia yang sedang berlangsung di Nusa Dua, Bali Indonesia pada 15 November 2022. Wilayah Polandia dihantam sebuah serangan Rudal. Ledakan Rudal itu menewaskan 2 orang warga sipil di sebuah desa perbatasan Polandia berbatasan dengan Ukraina.Â
Amerika Serikat dan sekutunya NATO adalah yang paling kaget atas peristiwa itu. Presiden AS Joe Biden yang sedang mengikuti KTT G20 di Nusa Dua Bali Indonesia mendadak harus segera membuat rapat darurat. Rapat atau pertemuan darurat Presiden Biden dilakukan setelah ledakan mematikan di Przewodow, sebuah desa di Polandia timur dekat perbatasan dengan Ukraina.Â
Menurut Presiden Biden kepada Reuters, Rudal itu mungkin tidak ditembakan dari Rusia. Tetapi otoritas Polandia dan Ukraina mengatakan bahwa Rudal yang ditembakan itu adalah salah satu jenis Rudal buatan Rusia. Presiden Biden mengatakan tidak mungkin Rudal ditembakkan dari Rusia.
Berkaca dari Peristiwa MAS MH17 Tahun 2014
Jika saya membandingkan dengan peristiwa MH17 tahun 2014, kejadian ledakan Rudal di Polandia tersebut tidak jauh berbeda dengan peristiwa jatuhnya MAS MH17 tahun 2014. Berdasarkan kajian dari berbagai berita, saya membuat dugaan bahwa Rudal ditembakan dari wilayah Ukraina dan jenis Rudal itu adalah Rudal buatan Rusia. Jika dugaan saya ini benar maka peristiwa itu sebenarnya mengulangi tragedi penembakan MAS MH17 pada tahun 2014 yang lalu, para pelakunya berbeda, tetapi versi tuntutan para pelaku  mirip dengan muatan tuntutan pada peristiwa MAS MH17.
Menurut penyelidikan Pengadilan Den Haag Belanda, MAS MH 17 jatuh karena tembakan Rudal BUK buatan Rusia dari wilayah Ukraina yang dikuasai pasukan pro Rusia pada tahun 2014. Pengadilan Den Haag telah menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup secara in Absentia kepada 3 orang yang saat ini masih buron. Mereka adalah Igor Girkin (warga Rusia), Sergei Dubinsky (warga Rusia) dan Leonid Kharchenko (warga Ukraina) dinyatakan bersalah atas serangan tersebut.
Sama seperti peristiwa MH17, tembakan Rudal itu diklaim salah sasar, kebenaran demikian masih diragukan. Tetapi saya berpikir tembakan itu memang punya perhitungan matang. Salah sasar adalah alibi. Para pelakunya diduga telah melakukan kekeliruan yang disengaja untuk salah sasar. Akibatnya benar-benar berdampak fatal.Â
Tragedi ledakan Rudal di Polandia tidak jauh berbeda dengan peristiwa penembakan MAS MH17 yang menewaskan 298 penumpang. Rudal ditembakkan dengan target sasaran yang salah atau salah target. Tetapi sebetulnya tidak merupakan salah target, tetapi benar-benar ditujukan untuk menimbulkan korban. Alasan yang masuk akal dari penembakan MH17 adalah karena MH17 terbang di atas wilayah udara dari sebuah negara yang sedang berkonflik dan sudah ada peringatan larangan terbang. Sedangkan alasan yang bisa masuk akal dari ledakan Rudal di Polandia adalah untuk mengacaukan wilayah perbatasan Polandia-Ukraina sebagai zona terdampak perang.
Dalam kasus MH17 tahun 2014, sebelumnya sudah ada peringatan kepada MH17 untuk tidak boleh terbang di atas wilayah Ukraina. MH17 melanggar peringatan itu dan akhirnya ditembak jatuh dengan Rudal BUK. MH17 bandel dan ngotot terbang di atas zona larangan terbang, ganjarannya adalah Rudal BUK. Jadi penembakan Rudal BUK ke arah MH17 telah punya perhitungan matang.Â
Penembakan Rudal di Polandia memperkuat kondisi wilayah perbatasan Polandia-Ukraina sebagai zona yang tidak nyaman atau zona terdampak perang. Dalam hal ini para pelaku penembakan Rudal di Polandia punya perhitungan matang untuk menimbulkan kepanikan di zona perbatasan Polandia-Ukraina. Untuk itu, otoritas Polandia, AS dan NATO harus memastikan lebih dahulu jenis Rudal dengan mengumpulkan serpihan-serpihan atau sisa-sisa material ledakan.Â
Pengetahuan tentang jenis rudal dan rudal produk mana dapat memperjelaskan penyelesaian kasus. Seperti dalam kasus MH17, penyelidikan berhasil memastikan Rudal BUK buatan Rusia. Artinya Rudal itu ditembakan dari wilayah Ukraina yang saat itu dikuasai separatis pro Rusia dengan menggunakan Rudal BUK buatan Rusia.
Para pelaku penembakan kemungkinan adalah para separatis pro Rusia dan didukung para serdadu Rusia di wilayah Ukraina yang pro Rusia. Meskipun Rusia sudah mengumumkan 4 wilayah Ukraina masuk Rusia, tetapi agaknya mereka belum puas sebelum banyak tuntutan dipenuhi. Presiden Rusia Vladimir Putin telah memproklamirkan empat wilayah Ukraina (Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia) pada Oktober 2022 berintegrasi dengan Rusia, tetapi kemungkinan para pejuang Ukraina pro Rusia dan serdadu Rusia menginginkan lebih banyak tuntutan lagi.
Kemungkinan yang diinginkan Rusia dan para pemberontak pro Rusia bukan hanya merebut 4 wilayah Ukraina saja, tetapi mereka menutut agar para penjahat dari Ukraina diadili sesuai kemauan atau versi Pengadilan Rusia. Secara politik Rusia adalah negara adidaya yang mewarisi Uni Sovyet sejatinya menginginkan kekuasaan mutlak, seperti Uni Sovyet dahulu.Â
Tentu kita berharap agar para pelaku penembakkan Rudal di Polandia dapat diadili oleh Mahkamah Internasional di Den Haag karena menewaskan 2 warga sipil Polandia. Pengadilan Den Haag harus segera bertindak untuk memastikan Rudal produk negara mana dan para pelakunya penembakan Rudal bisa diketahui dan diadili.
KTT G20 Bali Berlangsung Secara Sangat Memuaskan Â
Insiden yang terjadi saat KTT20 di Nusa Dua, Bali Indonesia ini tentu membuat misi perdamaian yang diemban Indonesia sebagai Presidensi G20 untuk konflik Ukraina-Rusia meskipun berhasil namun berhasil secara tidak sempurna terpuji. Dapat dikatakan bahwa KTT G20 di Nusa Dua Bali Indonesia berlangsung secara amat memuaskan tetapi tidak terpuji sebab insiden penyerangan masih terjadi dan Presiden Ukraina dan Presiden Rusia tidak hadir di KTT G20 Bali. Presiden Joko Widodo sudah berusaha maksimal membujuk kedua Presiden yang sedang bersengketa itu menghadiri KTT G20, tetapi kondisi keamanan dunia memungkinkan bahwa Presiden Ukraina dan Presiden Rusia tidak bisa hadiri KTT G20 di Nusa Dua Bali, Indonesia.
KTT G20 masa Presidensi Indonesia merupakan salah satu pencapaian terbaik Presiden Joko Widodo. KTT G20 di Nusa Dua Bali Indonesia telah berlangsung secara sangat memuaskan, tetapi tidak terpuji, karena adanya penembakan Rudal di Polandia yang menewaskan 2 warga sipil Polandia. Peristiwa ledakan Rudal di Polandia membuat dunia kini bergejolak lagi. Perang Rusia-Ukraina tetap menghantui Eropa.Â
Eropa  sedang hidup bersama seekor gajah hitam di dalam ruangan yang setiap saat dapat saja selalu mengamuk dan membawa banyak korban. Konflik di Eropa mempengaruhi kondisi ekonomi dan geopolitik di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Semoga kekerasan demi kekerasan segera dihentikan. Semoga Indonesia semakin memperkuat misi perdamaian untuk dunia. Agar perdamaian abadi dapat tercipta di seluruh dunia. Marilah memajukan perdamaian dunia tanpa kekerasan yang menghancurkan satu-sama lain, mulai dari lingkungan tempat kita tinggal.
Daftar Referensi:
1. Belanda Vonis 3 Terdakwa Insiden MH17 Penjara Seumur Hidup di CNNIndonesia.com.
2. Global Leaders hold Emergency Meeting over Poland Deaths-2022-11-16 di Reuters.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H