Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dalam Kurikulum Merdeka, Modul Hanya Sebagai Umpan Balik untuk Menggapai Profil Pelajar Pancasila

22 September 2022   14:48 Diperbarui: 22 September 2022   14:55 2529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot Akun Blasus Mengkaka di Independent.academia.edu pada 22/9, Jam 14.21 (Dokpri)

Pada Jam 14.21, jumlah views akun saya di Academia.edu mencatat angka 10.003. Jumlah ini menggambarkan tingkat transmission pesebaran modul-modul Bahasa Jerman yang telah mengglobal, inilah salah satu hal yang kita harapkan dalam Kurikulum Merdeka. Agar siswa dididik untuk punya kepribadian yang berkebinnekaan global. Siswa harus menyadari bahwa batas antara dunianya dengan dunia global hampir tidak ada lagi di era internet ini.

Dalam Kurikulum Merdeka, modul-modul Bahasa Jerman ini saya pakai hanya sebagai umpan balik dalam penyajian materi di kelas, mulai dari Kelas X Bahasa, XI Bahasa dan XII Bahasa pada SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua. Secara historis, modul-modul bahasa Jerman ini sudah melewati beberapa Kurikulum, dengan Kurikulum terakhir adalah Kurikulum 2013. 

Salah satu point yang saya tuliskan tentang modul-modul digital sebagai pengganti guru mengajar di kelas. Hal itu berarti bahwa tanpa guru mengajar tata muka di kelas, para siswa tetap belajar melalui modul digital. Jadi modul adalah pengganti guru mengajar di kelas tatap muka.

mat menarik membaca penyebaran transmisi modul-modul bahasa Jerman di Academia.edu. Menurut grafik di akun Academia.edu saya, peta penyebaran modul-modul bahasa Jerman saya telah menyebar banyak negara. Indonesia adalah negara yang paling banyak mendownload modul-modul ini.  Jadi semua pembelajar di mana saja boleh saja mendownload dan menggunakan modul-modul itu untuk belajar mandiri. 

Jika saya melakukan kalkulasi maka diperkirakan hanya 80% dari jumlah views di atas dapat mendownload dan menggunakannya untuk belajar mandiri. Hal itu berarti sekitar 8000 para pembelajar saya perkirakan telah mendownload dan menggunakannya untuk belajar mandiri. 

Modul-modul bahasa Jerman adalah salah satu wujud kesiapan saya menghadapi perubahan yang terjadi saat ini, khususnya perubahan Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Merdeka.  Dalam Kurikulum Merdeka, KKM tidak lagi digunakan, tetapi diganti dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). Kegiatan pembelajaran tidak berfokus pada guru Bahasa Jerman, tetapi berfokus pada siswa di mana saja, di rumah, sekolah atau lokasi belajar dan rekreasi/bermain.

Dalam Kurikulum Merdeka, penekanan materi dilakukan guru pada 2 aspek, yaitu: aspek konten dan aspek variatif. Siswa diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap modul atau bahan ajar yang didapatkan oleh guru. Guru harus terbuka dan menerima kritik dari siswa. Lazimnya modul-modul digunakan untuk bahan belajar siswa sebelum ujian. 

SMA Suria Atambua, kami melakukan beberapa ulangan sebelum kami membuat Ujian Semester. Mulai dari pembelajaran di kelas sampai Ujian Semester. Siswa harus lulus dan melewati beberapa hal menyangkut standar isi, standar proses dan standar penilaian. Jika semua hal itu dilewati secara baik maka siswa pasti tuntas dan mendapatkan kompetensi yang kita semua harapkan.

Pada intinya setiap test sumatif dapat dilakukan pada akhir lingkup materi yang saya ajarkan. Tujuan dari test adalah untuk mengukur penguasaan materi. Kadang-kadang test diganti dengan Portofolio dan penilaian performa siswa meliputi: kinerja, produk dan proyek. Hasil test sumatif digunakan guru untuk melakukan intervensi terhadap peserta didik atas pembelajaran yang telah dilakukan. 

Oleh sebab itu, modul-modul bahasa Jerman di internet adalah kriteria umpan balik untuk membantu guru dalam menentukan 3 hal, yaitu: tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran dan penilaian. 

Nanti kriteria umpan balik berupa modul ini membantu guru untuk merefleksikan proses pembelajaran sekaligus mendiagnosa tingkat penguasaan kompetensi peserta didik. Bagi guru, refleksi berfungsi untuk guru dapat memperbaiki pembelajaran di kelas dan memberikan intervensi pembelajaran yang sesuai kepada siswa. 

Tujuan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka adalah agar siswa mendapatkan, pertama: dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif), kedua: dimensi kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta), ketiga: dimensi keterampilan dan keempat: dimensi sikap, berupa: kecakapan hidup meliputi: kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif). 

Pada akhirnya dalam Kurikulum Merdeka, siswa harus memiliki dalam dirinya Profil Pelajar Pancasila yakni: beriman, berkebinnekaan global, gotong royong, kreatif, bernalar kritis dan mandiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun