7. Siapkan handuk kecil untuk menyekah keringat.
8. Rajin mandi dan cuci baju pada sore hari setiap hari agar debu-debu yang melekat di tubuh dan pakaian anda selama siang menghilang.
9. Setiap selesai mandi pagi, selalu memakai sunscreen dan sunblock untuk menghalau UV di tubuh anda. Setelah itu oleskan bedak bertekstur ringan, dan tutup dengan bedak padat. Sekarang sunscreen dijual mulai Rp 34 ribu di toko. Sunscreen adalah tabir surya untuk menghalau UV. Tujuannya agar kulit anda tidak terbakar dan menjadi coklat atau hitam seperti arang. Sunscreen adalah produk pelindung UV yang bersifat kimia. Sunscreen dapat menyerap sinar UV sebelum mencapai lapisan kulit dan merusaknya. Sedangkan, sunblock adalah tabir surya yang bekerja dengan memantulkan dan menghalau sinar UV agar tidak menembus ke dalam lapisan kulit. Pada kasus tertentu, sunscreen bahkan harus dipakai setiap 2 jam sekali selama hari siang dengan kondisi matahari panas terik.
Bencana UV di Musim Kemarau
Bencana UV di musim kemarau adalah bencana nyata yang sudah terjadi selama bertahun-tahun di daerah-daerah kita. Marilah kita sadar diri untuk melawan bencana cahaya matahari dengan membangun budaya hidup yang lebih baik.Â
Di dalam cahaya matahari tampak terdapat sinar UV tak kasat mata (ultraviolet) yang memiliki panjang gelombang yang lebih pendek (280 - 400 nm). Selain UV, juga terdapat cahaya inframerah tak kasat mata memiliki panjang gelombang yang lebih panjang (700 nm - 1 mm).
Sinar UV datang dalam tiga jenis, yaitu: sinar ultraviolet A (UVA), sinar ultraviolet B (UVB), dan sinar ultraviolet C (UVC).  UVB memberi kulit, energi untuk memproduksi vitamin D, tetapi juga bertanggung jawab atas sengatan matahari dan kerusakan DNA langsung. UVA juga berkontribusi terhadap kerusakan kulit, terutama penuaan dini. Sedangkan UVC disaring di atmosfer karenanya tidak mengenai kulit.
Sinar matahari, terutama radiasi UVA dan UVB dapat menyebabkan kulit terbakar, penuaan dini pada kulit, kerusakan mata, sistem kekebalan yang melemah, reaksi fotoalergi dan fototoksik, dan bahkan kanker kulit. Lebih dari 90% dari semua kasus kanker kulit disebabkan oleh sinar matahari. Sinar UVA menembus hampir tanpa hambatan melalui lapisan awan dan kabut. UVA bahkan dapat menembus kaca dan jendela.
Sinar UVA dapat menembus jauh ke dalam lapisan terendah kulit. UVA memainkan peran yang lebih besar dalam kerusakan foto kronis daripada kerusakan akut pada kulit. Jumlah sinar UVB bervariasi sepanjang hari dan paling kuat terjadi sekitar tengah hari. Terutama di musim kemarau dan di dataran tinggi, ada banyak risiko kulit terbakar dan kerusakan pada mata dan kulit.Â
Semoga artikel ini berguna bagi kita semua!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H