Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Content Competition of Class Miting for Teachers Period Juli-September 2022. (3). Runner up 2 atau The 3rd Winner of Expat.Roasters Giveaway 2024.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Perubahan Menurut Aristoteles

4 Mei 2022   10:36 Diperbarui: 4 Mei 2022   11:03 1158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aristoteles adalah filsuf terkemuka yang sudah lama memberikan jawaban tentang perubahan demi memahami 3 unsur alam semesta. Menurut Aristoteles, perubahan adalah salah satu dari 3 elemen penting untuk memahami 3 unsur alam semesta, yaitu: unsur ruang-waktu, unsur materi-energi dan unsur hukum fisika. Dua elemen penting lainnya untuk memahami 3 unsur alam semesta adalah materi dan  bentuk. 

Tiga elemen penting yaitu: materi, bentuk dan perubahan saling berkaitan. Sehingga untuk memahami perubahan kita harus memahami materi dan bentuk. Untuk itu perubahan harus dipahami dalam hubungan dengan doktrin hylemorphism dari Aristoteles. 

Hylemorphisme adalah istilah modern untuk prinsip sentral dalam filsafat Aristoteles, yang menyatakan bahwa zat terdiri dari dua prinsip berbeda, yaitu: materi dan bentuk.

Perubahan dalam konteks ini menurut Aristoteles adalah jalan tengah antara ada dan tidak ada. Aristoteles tidak memasukkan penciptaan sebagai perubahan sebab Aristoteles mengasumsikan keabadian dunia/kosmos. 

Bagi Aristoteles, jika suatu bentuk tertentu ditambahkan ke materi dan digabungkan dengannya, sesuatu itu tercipta. Materi sebagai asal sesuatu menawarkan kemungkinan ada atau tidak ada. Menurut Aristoteles, komposit materi dan bentuk identik dengan kemampuan berubah.

Bagi Aristoteles, jika kita membahas perubahan, kita harus mengambil jalan tengah antara ada dan tidak ada. Jalan tengah adalah dari mana dimulai, yaitu dari mana sesuatu terjadi/menjadi, harus menjadi sesuatu yang hanya mungkin ada/terjadi/menjadi, itu yang penting.

Jenis- jenis perubahan yang dibahas oleh Aristoteles adalah:

(1). Perubahan substansial. Perubahan sebuah zat yang sudah ada menjadi baru. Perubahan ini adalah perubahan esensi, perubahan hakikat atau perubahan dasar, atau perubahan sesungguhnya, bukan perubahan palsu. Perubahan substansial terjadi apabila suatu zat muncul lagi menjadi baru. Perubahan substansial ini menyangkut masalah hidup dan meninggal. Perubahan ini juga termasuk transubstansiasi, atau perubahan seluruh zat. Menurut Aristoteles, setiap perubahan substansial melibatkan suatu perubahan penampilan atau yang disebutnya "aksiden" (accidere)

(2). Perubahan kuantitatif: Pertumbuhan. 

(3). Perubahan kualitatif: Mutu..

(4). Perpindahan: Perpindahan sebuah benda berarti perubahan lokasi terjadi. Perubahan jenis ini cocok untuk benda-benda langit untuk menjelaskan gerakan lokal mereka.

(5). Penjelmaan: Perubahan dari satu jenis ke sesuatu jenis yang lain yang sebelumnya terpisah secara konseptual.

(6). Kelenyapan: Perubahan ini berlawanan dengan penjelmaan, yaitu: sesuatu yang lenyap, menjelma ke jenis lain.  

(7). Pergerakan. Jenis perubahan ini, bagi Aristoteles berlaku untuk jiwa sebagai prinsip pergerakan. Gerakan-gerakan "mental" seperti emosi, persepsi, dan aktivitas intelektual bukanlah gerakan jiwa, yang secara prinsip tidak dapat diubah, tetapi gerakan manusia yang dijiwai. Jiwa itu sendiri tidak tergerak, tidak muncul. Oleh karena itu, di dalam dan dari dirinya sendiri, jiwa tidak bergantung pada tubuh, ia bukan milik materi apa pun; itu adalah bentuk murni dan materi terkaitnya adalah tubuh fisik.

Menurut Aristoteles, dari semua jenis perubahan di atas, perubahan yang paling penting adalah perubahan substansial (termasuk di dalamnya adalah perubahan transubstansiasi).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun