Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tinjauan Sejarah Konten-Konten Seni Rohani di Nusa Tenggara

16 September 2020   03:17 Diperbarui: 16 September 2020   07:32 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koor misa oleh para pelajar SMA di gereja katedral Atambua. (Foto: Istimewa).

Polis tumbuh pada abad 5 SM yakni kota kecil dengan desa di sekitarnya. Di dalam Polis, hidup penduduk dengan perumahan yang homogen. Polis dikelilingi oleh tembok dan memiliki tempat berbukit di tengah kota yang disebut acropolis, alun-alun di tengah kota, pasar terbuka (agora). Di acropolis terdapat kuil, altar, monumen,  dan berbagai peralatan untuk menyembah dewa. Dua polis yang terkenal ialah polis Sparta (negara kota terkuat di Yunani) dan polis Athena. Sparta ialah negara kota militer, sedangkan polis Athena ialah negara kota demokratis.

Para filsuf Sofisme berpendapat bahwa dengan akalnya manusia bisa menciptakan dan mengerti tentang kesenian. Lambang religius pada zaman Sofisme di Yunani kuno berupa patung seni rupa Yunani kuno yang menggambarkan Zeus (dewa terang) berdamai dengan Moira (dewa gelap).

Untuk menghormati dewa Zeus dibuat festival Olympus dan berbagai permainan olah raga di kota Olympus, Yunani. Festival Olympus dilakukan 4 tahun sekali. Pesertanya dari polis-polis di Yunani. Filsuf Yunani kuno terkenal ialah Thales (640-546 SM), Heraclitus (500 SM), Pythagoras (590 SM),   Democritus (460 SM), Hippocrates (5 SM), Socrates (469 SM-399 SM), Plato dan Aristoteles.

Karya-karya tulis Plato (427-347 SM) yang paling terkenal ialah Phaidoon, Symposion, Phaidros, Politei dan Nomoi. Karya-karya Aristoteles (384-322 SM) ialah Logika, Phisika, Metaphisika, Etika Nikomacheia dan Politika (8 buku).

Selain kedua filsuf itu terdapat antara lain: Thukidides (5 SM) menulis buku berjudul Epitaphios yang menyatakan bahwa manusia bebas mengembangkan bakat, kecakapan, disposisi moral, keberanian dan keuletan.  Homeros menulis buku berjudul Teogoni. Dalam buku itu, dia menceriterakan tentang terjadinya dunia.

Seni pertunjukkan semakin berkembang pada zaman Romawi kuno karena orang Romawi kuno adalah bangsa yang memiliki dinamisme, aktivitas dan vitalitas tinggi. Pada zaman Romawi kuno muncul banyak arsitek Yunani kuno membangun kota Romawi menjadi kota dengan berbagai gedung megah.

Orang-orang Romawi kuno membangun banyak kuil dekat benteng di bukit kapitol untuk menghormati dewa Jupiter, Mars dan Quirinus. Pada zaman Romawi, Jupiter dihormati sebagai dewa tertinggi. UU Roma mulai ditetapkan dan berlaku mulai tahun 450 SM.

Orang-orang Romawi kuno berpandangan bahwa politik adalah kesenian dan ketangkasan untuk mencapai segalanya. Sistem sastera, kesenian dan arsitektur bangsa Romawi kuno dipengaruhi oleh bangsa Yunani. Pengalihan kebudayaan Yunani ini berlangsung lama. 

Dalam sajak-sajak Lucretius dan Katullus ditemukan gaya, jiwa dan semangat Yunani. Cicero adalah sastrawan Romawi kuno yang terkenal. Dalam karya-karya sasteranya, Cicero menggabungkan roh Yunani kuno dan roh Romawi kuno. Tetapi Cicero lebih membuat roh Yunani berakar kuat di Roma.

Seni arsitektur Romawi kuno terkenal dengan pengggunaan teknik beton dan lengkung bundar. Para filsuf terkenal pada masa Romawi kuno ialah aliran Stoaisme, Seneca (4 SM-65 SM), Virgil (79-19 SM), Horacius (68-8 SM), dramawan Rerencius dan Plantus, Kaisar Marcus Aurelius ((121-180 SM), Cicero (106-143 SM) dan ahli obat Hellenis: Galen (131-201 SM). Pengaruh Romawi kuno terhadap hukum berupa ius gentium yang termasuk Codex Iustinianus pada abad VI M, Kode Napoleon dan Hukum Kanon Gereja Katolik.

Kebudayaan Romawi-Yunani kuno berkembang pada masa kaisar Augustus. Sedangkan Kaisar Adrianus adalah pemuja kebudayaan Yunani kuno sehingga dengan sendirinya ia mengembangkan kebudayaan Yunani kuno di Roma.

Kesenian Masa Renaissance

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun