Nah, berdasarkan ide Warren Buffet di atas terdapat 2 hal untuk setiap pengusaha dapat tahu:
Pertama, Seorang pengusaha harus mengendalikan biaya. Ini perlu (harus), tetapi itu saja tidak cukup.
Kedua, Seorang pengusaha butuh penghasilan tinggi dan dapat diandalkan.
Selama pendapatan lebih tinggi daripada biaya pengeluaran, perusahaan akan tetap berjalan. Oleh karena itu, selalu lebih penting untuk meningkatkan pendapatan dalam jangka panjang daripada mengurangi biaya pengeluaran.
Jangan melihat pajak sebagai kutukan para dewa, tetapi sebagai item biaya tak terelakkan yang muncul saat Anda menginvestasikan uang. Inilah yang oleh orang Amerika disebut sebagai "biaya menjalankan bisnis". Siapapun yang hanya berkonsentrasi pada aspek "Bagaimana cara menghemat pajak" menjadi negatif dan sengsara. Perspektif kecil-kecil ini mempersempit cakrawala pemikiran tentang bisnis.
Mereka yang terobsesi dengan pajak penghasilan memiliki mentalitas ini. Orang lebih suka mencari investasi yang menguntungkan dan melepaskan sebagian dari hasil panen untuk pajak, daripada hanya mendapatkan pengembalian modal yang buruk dengan pajak penghasilan.
Kesimpulan
Meskipun pajak itu sulit, tetapi seorang investor harus berpikir seperti seorang pengusaha. Pajak selalu membat orang takut selama berabad-abad. Sehingga berhentilah untuk berpikir tentang masalah pajak yang hanya membuang energy. Cobalah untuk menemukan aliran pendapatan baru yang menguntungkan daripada mati-matian menyimpan remah-remah terakhir dari pajak.
Pajak bukan merupakan masalah keuangan, tetapi pajak adalah masalah  politik. Pajak menunjukkan bagaimana relasi kuasa pemerintah dalam masyarakat. Relasi kuasa pemerintah ini menjadi sangat jelas dengan pungutan pajak seperti pungutan pajak warisan atau pajak pertambahan nilai yang selalu campur aduk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H