(1). Matahari tak terlihat sebagai  anak pertama dari Allah.Â
(2). Matahari yang terlihat sebagai anak kedua dari Allah.
(3). Matahari ketiga, yakni: Allah Bapa, sebagai pencipta matahari yang terlihat dan matahari yang tak terlihat.
Bagi Ficino, matahari yang terlihat adalah "wakil Tuhan" di dunia sensorik. Melalui matahari yang terlihat, matahari-matahari menuangkan barang-barang Allah ke dalam dunia kasat mata. Sehingga semua hal yang diterangi matahari adalah milik Allah. Jadi menurut Ficino, cahaya matahari yang terlihat selalu mengalir dari cahaya matahari yang tidak terlihat. (*).
Sumber:
(1). Platon, Politeia in Jens Halfwassen. (2006): Der Aufstieg zum Einen. Untersuchungen zu Platon und Plotin, 2. Auflage, Leipzig.Â
(2). Erna Bani-Pajni. (2005). Die Sonne als Sprössling des Guten. Das Schicksal eines platonischen Gleichnisses im Renaissance-Neuplatonismus. In: Damir Barbarić. Platon über das Gute und die Gerechtigkeit, Wrzburg.
(3). Sonnengleichnis. (2020). Â https://de.wikipedia.org/wiki/Sonnengleichnis, diakses pada 23 Juli 2020.