Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Plato dan Sastra Dialog, Sebuah Analisis

14 Juli 2020   12:48 Diperbarui: 15 Juli 2020   07:38 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lukisan di Stanza della Segnatura milik Vatikan di atas menggambarkan filsuf Sokrates sedang bercakap-cakap dengan seorang Xenophone muda. Lukisan di atas adalah salah satu peristiwa yang ada dalam lukisan berjudul: School of Athens karya Raphael pada tahun 1510-1511. Buku-buku karya Plato umumnya berisi dialog-dialog Sokrates dengan para lawan bicaranya. 

Saat saya meneliti kembali beberapa buku penting karya Plato, beberapa pertanyaan ini muncul:

(1). Siapa sebagai pembicara utama?

(2). Siapakah para lawan bicara dalam dialog-dialog?

(3). Apa profesi-profesi dari para lawan dialog?

(4). Di manakah tempat-tempat dialog-dialog dilangsungkan?

(5). Bagaimanakah isi kesepakatan dialog-dialog itu?

(6). Bagaimanakah isi dialog-dialog itu?

Berisi Dialog Sokrates Dengan Para Lawan Bicaranya

Semua karya Plato tidak ditulis sebagai puisi atau risalah, seperti banyak tulisan filsafat waktu itu, tetapi dalam bentuk dialog. Dialog-dialog itu mengandung ayat-ayat dialogis yang terisolasi. Plato membiarkan tokoh utamanya, Sokrates, melakukan debat filosofis dengan para lawan bicara yang berbeda. Dialog-dialog itu berisi banyak hal, seperti: laporan tidak langsung, kunjungan dan hal-hal mitologi. Selain tulisan-tulisan dalam bentuk dialog-dialog, juga ada tulisan dalam bentuk monolog berupa pidato-pidato panjang.

Para siswa Sokrates lainnya, seperti: Xenophon, Aeschines, Antisthenes, Euclid dan Eli juga menulis buku dalam bentuk dialog Sokrates ( bahasa Yunani: Σωκρατικοόγ λόγοι Sokratikoó lógoi). Meskipun demikian, tulisan-tulisan dalam bentuk dialog oleh Plato menjadi sangat penting. Sehingga di zaman dahulu, walau tidak dengan suara bulat, Plato dianggap penemu karya sastra dialog. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun