Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Plato dan Sastra Dialog, Sebuah Analisis

14 Juli 2020   12:48 Diperbarui: 15 Juli 2020   07:38 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(4). Phaidros adalah buku yang berisi dialog saat Plato berjalan-jalan di luar Athena.

(5). Nomoi adalah buku yang berisi dialog saat Plato berjalan kaki ke tempat perlindungan.

Buku-buku karya Plato yang berisi dialog-dialog itu membentuk lingkungan konkret. Kerangka realistis dalam dialog-dialog Plato memberi kesan suatu peristiwa historis dan menyampaikan keaslian peristiwa-peritiwa historis tersebut.

Namun dialog-dialog itu bukan merupakan dialog-dialog dalam percakapan asli. Isi dari dialog-dialog itu adalah sastra fiksi. Sastra fiksi sebagai isi dialog-dialog Plato berisi sumber-sumber tradisi, laporan dan mitos yang dijalin ke dalam dialog yang sering digambarkan secara tepat, misalnya dalam kasus dialog Mythos- Atlantis di Timaios dan Kritias.

Sosok filsuf Sokrates diambil dari perspektif Plato dalam bentuk campuran fitur historis dan ideal. Sokrates adalah pusat dari sebagian besar buku berisi dialog-dialog karya Plato. Perbedaan filosofi antara Plato dengan filosofi Sokrates secara historis hanya berbicara secara lisan. Kondisi ini ini sudah lama menjadi salah satu topik pembicaraan yang sangat penting dan kontroversial dalam penelitian.

Dialog aporetik awal sering dianggap sebagai reproduksi yang relatif realistis dari pandangan historis Sokrates. Dialog aporetik digunakan untuk mendapatkan gambaran filosofi Sokrates asli. 

Pada dialog tengah yang terakhir, pemikiran Plato menambah bobot dialog. Ide-ide ini diasumsikan dari Sokrates ke filosofi Plato yang asli. Beberapa peneliti memulai fase transisi, termasuk: Euthydemos, Hippias maior, Lysis, Menexenos dan Menon. Plato tetap berada di latar belakang dalam karyanya. Hanya di dalam bukunya Apologie  dan Phaidon,  nama Plato agak sedikit menurun.

Sokrates mendominasi dialog-dialog Platonis. Dia menentukan arah pembicaraan dengan memberinya impuls yang menentukan. Sokrates membantu mitra dialognya untuk mendapatkan wawasan. Dia membantah pendapat orang lain. Kondisi ini kontras dengan fakta bahwa pernyataannya sendiri selalu terbukti tidak dapat disangkal.

Dalam sebagian besar kesempatan dialog, lawan bicara pada awalnya yakin akan penyebabnya. Tetapi kemudian Sokrates menarik perhatian pada kekurangan dalam pemikiran mereka atau dalam asumsi mereka yang belum diuji. Sampai mereka melihat kesalahan pendapat mereka sebelumnya.

Sebagian besar mitra dialog adalah para tokoh yang diambil secara individual, yang model sejarahnya dapat diverifikasi. Dalam dialog awal, sebagian besar orang menunjukkan hubungan langsung atau tidak langsung dengan topik masing-masing, seperti: pendeta, penyair, negarawan, komandan militer, pendidik atau pembicara, yang diyakini para pembaca bahwa mereka memiliki kompetensi di bidang-bidang mereka karena profesi mereka.

Tetapi dalam karya-karya terakhir, peserta dialog sering memiliki latar belakang filosofis tertentu. Bentuk dialog ini memungkinkan Plato untuk sesekali menyesuaikan bahasa kebebasan berbicara dengan kekhasan beberapa tokoh protagonisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun