Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Plato dan Sastra Dialog, Sebuah Analisis

14 Juli 2020   12:48 Diperbarui: 15 Juli 2020   07:38 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sokrates sedang berdialog dengan Xenophon muda. (Gambar: Istimewa).

Di zamannya, sastra dialog dianggap sebagai genre. Sastra dialog ini membantu Sokrates untuk membuat pelbagai terobosan dan pada saat yang sama Sokrates menyelesaikannya. Karya sastra berbentuk dialog berbeda secara signifikan dari bentuk teks lain. Pelbagai alasannya ialah:

(1). Sastra dialog menarik para pembaca melalui eksekusi artistik.

(2). Sastra dialog membebaskan para pembaca dari harapan kelengkapan sistematis; yang mungkin belum terselesaikan tetapi tetap terbuka.

(3). Sastra dialog menggambarkan proses mendapatkan pengetahuan, yang mengarah pada revisi posisi, dan karena itu lebih merangsang daripada karya yang berisi instruksi aktif untuk berpikir aktif.

(4). Penulis tidak mengomentari tesis yang disajikan. Ia melangkah mundur di belakang sosoknya dan menyerahkan penilaian kepada pembaca.

(5). Dalam sastra dialog, pembicara menghadapi kontrol argumentatif dari lawan bicaranya.

(6). Dalam sastra dialog, terminologi yang kaku, seperti yang umumnya dihindari Plato, dapat dihindari.

Tempat dan waktu dialog sering diberikan dengan tepat; yaitu:

(1). Kriton adalah buku yang berisi dialog dengan Sokrates dalam kunjungan Plato ke penjara Sokrates.

(2). Politeia adalah buku yang berbentuk dialog di rumah seorang Athena yang kaya.

(3). Symposium adalah buku yang berisi dialog dalam perjamuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun