Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Idea, Clara et Distincta Menurut Descartes

28 Juni 2020   16:32 Diperbarui: 10 Juni 2021   14:21 1932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsuf Descartes (1596-1650). (Foto: Hulton Archive/Getty Images).

Logika "clara", dapat diibaratkan seseorang yang mengatur rumahnya dengan baik, menyapu bersih segala kotoran dan debu, menyingkirkan sarang laba-laba, menunjukkan hukum-hukum dan patokan-patokan tepat. Bahasa dengan logika tautologis harus dinyatakan bersih dari semua kontradiksi agar tidak sesat.

Tujuan dari belajar filsafat ialah agar manusia mendapatkan pengertian atau definisi secara jelas, terang dan konkret mengenai dunia dan persoalannya. Hal-hal "distincta" berarti bahwa hal-hal itu unik, otonom dan berbeda dari yang lain namun memiliki relasi dengan yang lain sebagai satu dunia yang bersih, yang oleh Whitehead disebut objective diversity. Prinsip "distincta" tidak mengenal jalan tengah.

Menurut Parmeneides, intelektual membuka kebenaran. Para Stoici mengatakan bahwa intelek adalah sumber kebahagiaan. Sedangkan Aristoteles mengatakan intelek adalah mahkota kodrat manusia. Pada akhirnya manusia dihargai dari segi keaslian berpikir, kebebasan dan kreativitasnya termasuk kreativitas cara berpikir, bertutur kata dan bertingkah laku sesuai dengan kondisi, waktu dan tempat. (*).

Sumber:

(1).Clara et Distincta 

(2). Fernandez, Osias, Stefanus. (1987). Citra Manusia Budaya Timur dan Barat. Ende: Nusa Indah.

(3). Huijbers, Theo, Dr. (1990). Filsafat Hukum Dalam Lintasan Sejarah. Jakarta: Kanisius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun