Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024. Wa: +6281337701262.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Idea, Clara et Distincta Menurut Descartes

28 Juni 2020   16:32 Diperbarui: 10 Juni 2021   14:21 1932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsuf Descartes (1596-1650). (Foto: Hulton Archive/Getty Images).

Logika "clara", dapat diibaratkan seseorang yang mengatur rumahnya dengan baik, menyapu bersih segala kotoran dan debu, menyingkirkan sarang laba-laba, menunjukkan hukum-hukum dan patokan-patokan tepat. Bahasa dengan logika tautologis harus dinyatakan bersih dari semua kontradiksi agar tidak sesat.

Tujuan dari belajar filsafat ialah agar manusia mendapatkan pengertian atau definisi secara jelas, terang dan konkret mengenai dunia dan persoalannya. Hal-hal "distincta" berarti bahwa hal-hal itu unik, otonom dan berbeda dari yang lain namun memiliki relasi dengan yang lain sebagai satu dunia yang bersih, yang oleh Whitehead disebut objective diversity. Prinsip "distincta" tidak mengenal jalan tengah.

Menurut Parmeneides, intelektual membuka kebenaran. Para Stoici mengatakan bahwa intelek adalah sumber kebahagiaan. Sedangkan Aristoteles mengatakan intelek adalah mahkota kodrat manusia. Pada akhirnya manusia dihargai dari segi keaslian berpikir, kebebasan dan kreativitasnya termasuk kreativitas cara berpikir, bertutur kata dan bertingkah laku sesuai dengan kondisi, waktu dan tempat. (*).

Sumber:

(1).Clara et Distincta 

(2). Fernandez, Osias, Stefanus. (1987). Citra Manusia Budaya Timur dan Barat. Ende: Nusa Indah.

(3). Huijbers, Theo, Dr. (1990). Filsafat Hukum Dalam Lintasan Sejarah. Jakarta: Kanisius.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun