Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Norma Lalu Lintas Kita Masih Belum Tertib dan Asal-asalan

24 September 2017   22:47 Diperbarui: 25 September 2017   09:22 2524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi lain waktu, satu kali ketika saya melihat lampu merah menyala, sedangkan suasana sunyi tanpa kendaraan, ya saya langgar saja. Toh lewat kiri kita tetap aman. Tidak ada kendaraan pula. Norma berlalu lintas terpaksa kita gadaikan sejenak. Soalnya bukan manusia yang mengontrol lampu lalu lintas namun alat atau robot. 

Ini berbeda jika yang menjaga lalu lintas itu adalah beberapa anggota Polantas dengan pakaian resmi. Saat ia menyalakan lampu merah semua pasti taat. Kalau tidak taat, bisa langsung diberikan denda saat itu. Kalau denda saat itu masih tergolong baik, tetapi akan bertambah runyam kalau kita diminta untuk menyelesaikan masalah di Kantor Polantas. Di kantor Polantas urusan bisa bertambah runyam.

Memacu Kesadaran Diri

Untuk mencapai ketertiban berlalulintas, semua pihak harus tertib dan taat. Ketaatan bukan berdasarkan paksaan namun berdasarkan kesadaran diri sendiri. Ketaatan kepada norma berlalulintas sangat penting bagi keselamatan para penumpang dan pengemudi. Ketaatan berlalulintas harus berdasarkan pengetahuan dan pemahaman yang benar. Norma berlalulintas adalah salah satu faktor yang amat menentukan hidup atau matinya manusia di jalan raya. Biasanya orang yang taat berlalulintas pasti akan selamat. Sedangkan mereka yang kena celaka, umumnya berasal dari para pelanggar aturan Lalulintas jalan raya. 

Ya, kalau kita sungguh-sungguh teliti, mereka yang celaka umumnya tidak memakai helm, tidak memiliki SIM dan STNK.  Jadi meskipun runyam, ketaatan terhadap norma berlalulintas harus tumbuh dari kesadaran diri sendiri. Bukan demi menyenangi berbagai pihak tapi demi keselamatan diri, para penumpang dan pejalan kaki. Jadi taatilah aturan berlalulintas, maka aturan itu akan melindungi keselamatan semua pihak baik pengemudi, para penumpang dan para pejalan kaki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun