Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Beberapa Keterbatasan Guru yang Mungkin dalam Berinteraksi di Kelas

2 Maret 2014   00:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:20 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, Guru-guru tertentu masih kurang mempersiapkan materi dan bahan ajarnya dengan baik. Masih terdapat banyak guru, teristimewa yang jauh dari pusat perkembangan yang belum tahu menyusun RPP. Guru-guru tersebut baru akan memegang buku kalau sedang berada di kelas, dia tidak tahu apa itu RPP, Silabus, Program Semester dan Program Tahunan. Dampak buruk dari guru yang mempersiapkan dirinya dengan baik, dapat mengakibatkan murid-muridnya tertinggal dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ketiga, Guru-guru tertentu masih gagap teknologi, sangat banyak ditemukan di kota atau di desa, ada banyak guru yang tidak tahu menggunakan mesin tik, komputer, internet dan kendaraan roda dua. Dampak negatifnya bukan hanya bagi para siswanya sendiri, namun juga bagi dirinya sendiri. banyak gaji akan dikeluarkan oleh guru yang bersangkutan untuk membayar penggunaan teknologi yang dioperasi oleh orang lain. Ini sesuatu yang sangat menyedihkan. gagap teknologi membuat guru kita kalah dalam persaingan global.

Keempat, Guru-guru tertentu masih belum membuat media pembelajaran. Media Pembelajaran adalah sesuatu yang merupakan keharusan bagi para guru, teristimewa guru yang bekerja di kota kecil, kota besar dan kota metropolitan. Akibat teknologi komunikasi yang telah merambah hingga ke desa-desa, maka akses internet juga bisa lebih merata di desa-desa. Para guru yang bekerja di desa-desa pun dapat menjalin komunikasi yang positif dengan sesama gurunya di seluruh Indonesia. Dengan demikian terbuka kesempatan bagi kemajuan bagi guru di mana saja guru bertugas.

Kelima, Guru-guru tertentu masih kurang disiplin dan jarang mengajar,Guru yang diberi kepercayaan untuk mengajar harus diteliti kesanggupannya sejak awal, apakah nantinya dia juga dapat menunaikan tugasnya secara baik ataukah tidak? Guru-guru honor yang selalu mengeluhkan tentang gajinya yang kecil dan bermasalah hendaknya tidak boleh ditempatkan pada posisi penting, misalnya sebagai pengajar kelas III atau penyusun soal ujian nasional.

Ada kecenderungan bahwa guru demikian akan mungkir dari tugasnya karena jaminan hidup yang kurang bagus. Memang sejak dahulu, di lapangan, banyak guru PNS yang meskipun memiliki jumlah jam mengajar yang tinggi dalam laporan, tetapi sangat jarang guru tersebut masuk di ruangan mengajar tersebab dia telah mempercayakan kepada para guru honor yang ada.

Kita memiliki guru-guru profesional yang memiliki kemampuan untuk bekerja sebaik-baiknya, disiplin dan rajin dalam bekerja sehingga di pundak mereka segala harapan akan kualitas mengajar dalam kegiatan sekolah bisa ditingkatkan.

Keenam, Guru-guru tertentu masih berkolaborasi untuk memberitahukan kunci jawaban kepada para siswa ketika ujian semester atau UN/US dan melakukan katrol nilai demi mendapatkan citra yang baik dari atasan. Ini dapat memberikan dampak negatif yang luar biasa kepada para siswa sendiri. Para siswa akan selalu dimanjakan, tidak mau berusaha, malas, menunggu saja apa yang dikerjakan oleh orang lain, kreatifitasnya mati, daya ciptanya menjadi mandul, dia tidak dapat mengaktualisasikan dirinya dengan baik. Inilah dampak buruk sangat besar yang dapat muncul manakala sang guru, yang merupakan tokoh panutan telah menunjukan suatu teladan yang kurang bagus bagi para siswa sendiri.

_________________________________________

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun