kan yang telah diturunkan oleh pemerintah yaitu  pshycal distancing sebagai upaya memutus rantai penyebaan Covid-19 yang berdampak pada pola pembatasan aktivitas dalam berbagai aspek kehidupan, salah satu yang terdampaknya yaitu pendidikan. Dengan begitu peraturan sekolah tidak ada lagi belajar secara tatap muka, diganti dengan pembelajaran daring dengan tatap maya.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, selama menjalani proses daring mayoritas anak-anak menggunakan saran video conference untuk mengembangkan motorik kasar anak, namum perkembangan gerak anak berbeda tidak maksimal dikarena keterbatasan nya jangkuan dan kegiatan yang hanya boleh dilakukan di rumah saja. Tetapi program kegiatannya sudah tersusun dan tetap dilaksanakan, dengan menggunakan media teknologi yaitu dengan video. Melalui media video dan poto untuk melaporkan kepada guru bahwa anak telah melaksanakan kegiatan untuk melaporkan kepada guru bahwa anak telah melaksanakan kegiatan tersebut. Namun terdapat kendala, yaitu kurangnya antusias anak yang timbul ketika pembelajaran gerak ketika diruma. Anak lebih sering malas dan bosan ketika di suruh untuk mengirimkan video olahraga atau pembelajaran lainnya.
Kegiatan gerak ketika di rumah hampir sama dengan kegiatan gerak yang dikembangkan disekolah, terdapat perbedaan saat masa pandemi ini tidak ada gerak manipulatif yang dikemas dalam bentuk senam irama, dan kegiatan gerak anak lebih banyak melakukan gerak non lokomotor daripada kegiatan yang melatih gerak lokomotor dan manipulatif. Dalam gerak manipulatif terdapat perbedaan dikarenakan kurangnya fasilitas atau sarana Prasarana yang ada dirumah, seperti tidak adanya bola atau alat-alat prasarana yang lainnya.Bagian ini memuat data (dalam bentuk ringkas), analisis data dan interpretasi terhadap hasil.
Gerak
Kegiatan
Non-lokomotor
- Membungkukkan badan, gerakan ini dikemas dalam bentuk permainan.
- Mengayunkan tangan, gerakan ini dilakukan untuk melatih otot-otot tangan nya.
- Berputar, gerakan ini dilakukan dengan tema bermain dengan teman.
- Tepukan tangan, gerakan ini dilatih pada anak dengan tema bernyanyi, untuk melatih gerakan-gerakan jari.
Lokomotor
- Merayap, penerapan kegiatan ini dengan permainan.
- Memanjat, gerakan ini dilakukan untuk melatih ketangkasan, konsetrasi, dan koordinasi gerak antara tangan dan kaki.
Manipulatif
- Menendang dan melempar bola, gerakan ini dilakukan dengan koordinasi antara mata-kaki.
SIMPULAN DAN SARAN
Anak usia dini adalah masa yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan kehidupan manusia, karena pada masa ini anak berkembang baik dalam motorik. Perkembangan motorik anak adalah suatu potensi anak dalam perkembangan dari faktor kematangan dan pengendalian gerak tubuh anak. Potensi motorik anak yang paling besar melibatkan otot-otot dan kemampuan fisik yaitu disebut motorik kasar. Oleh sebab itu, dalam kegiatan ini merupakan awal anak mulai mengenal kegiatan olahraga, karena dalam kegiatan ini dipengaruhi oleh otot-otot besar yang ada di dalam seluruh anggota tubuh anak.
Selama pandemi anak-anak melaksanakan pembelajaran olahraga ini secara daring dan kebanyakan guru menggunakan sarana video conference untuk perkembangan motorik kasar anak. Beragam pembelajaran gerakan gerak motorik kasar diterapkan kepada anak setiap hari nya. Misalnya, gerak lokomotor (berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya memerlukan lebar dan luas) seperti berjalan, merayap, bergeser, meloncat, memanjat; gerak non lokomotor (dilakukan dengan berada pada satu tempat dan tidak berpindah) seperti mengayunkan tangan, membungkukkan badan, berputar, bergoyang, dan lari di tempat; gerak manipulatif (memerlukan koordinasi fungsi anggota tubuh dalam melakukannya) seperti menendang bola, melempar bola, mendorong, menangkap, memukul dan memantulkan bola.