Mohon tunggu...
john brata
john brata Mohon Tunggu... Captain Pilot / Purnawirawan Perwira Penerbang POLRI - .

Lahir di Bogor tanggal 08 Februari 1941

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Polemik Aturan Genap Ganjil untuk Kendaraan Bermotor

21 April 2018   19:11 Diperbarui: 22 April 2018   15:31 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angkot dibiarkan ngetem seenaknya ,ditikungan ditengah jalan .Dibawah huruf S gak boleh berhenti ngetem juga. Yang mengharukan ditempat para pelanggar itu gak jauh dari Kantor SubSektor Polisi.

Yang paling membahayakan para pemotor melawan arus seeanaknya. Disamping merugikan pengguna jalan lain juga membahayakan. Bisa dipastikan para pemotor yang turunan monyet itu tidak memiliki SIM disamping etika . Para pemotor turunan kera ini bila salah " boro boro " minta maaf.Malah galak sekali . Bukan pemberani sebab mereka biasa melakukan pengeroyokan. Masa sih akan kita biarkan negara ini menjadi negara para pengecut ! {Mohon maaf pemotor yang ikut aturan jangan tersinggung sebab memang turunan manusia ).

Hal lain yang seenaKNYA jalan pintas para pejabat lalu lintas itu seenaknya membelokkan lalulintas yang malah bukan saja memperjauh jarak tempuh dengan tidak memanfaatkan lampu LL diperempatan ( yg pasti dibuat dengan biaya mahal ). Mending bila lalu lintas menjadi lancar malah membuat kemacetan /Lebih lebih disebabkan para pengguna jalan liar yang biasa memotong jalan pengguna lain .Menang menangan !

Kesimpulannya apapun peraturan yang rata rata instan dibuat tanpa penegakkan hukum diberlakukan dipastikan jalan jalan akan tetap semerawut.Muuuuaaacccetttt selamanya .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun