Karena itu daripada 3 in 1 dijalankan yang banyak dimanfaatkan dan menjadi ajang pelanggaran peraturan, dihapus saja. Rasanya malu banget sebagai rakyat yang hidup di negara bebas, beragama, pakai dasar Pancasila lagi, terlihat adegan para joki yang ibu-ibu gendong anak, yang tua-tua, yang penampilan seperti preman untuk mengelabui menyikapi pengalihan pembenaran kesalahan, dikejar-kejar petugas, dipiting dan didorong seperti maling.
Masa sih bangsa kita yang selalu disanjung hebat, ramah, memiliki toleransi (walau asal asalan?) beragama, kok tidak taat peraturan! Kapan negara kita bisa disamakan seperti misalnya penduduk negera Selandia baru atau Kanada yang mampu jujur, bertoleransi yang bukan ece-ece, biasa menghargai sesama!?
Penerapan budaya disiplin, budaya antri, mawas diri, mau enaknya sendiri gaya preman gue berkuasa berani (kalau keroyokan!) tidak egois, perlu diimplementasikan dilaksanakan sesuai dengan iman kepercayaan bangsa yang ngaku beragama.
Semoga cinta kasih akan kembali bersemi di negara yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa ini.