Mohon tunggu...
19062 Indah Sriwardani purba
19062 Indah Sriwardani purba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia dan China dalam Bidang E-commerce terhadap Ekonomi Negara

29 Agustus 2021   23:55 Diperbarui: 30 Agustus 2021   00:00 1194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Melalui perkembangan digital di segala lini kehidupan terutama ekonomi. Tentunya terdapat beberapa dampak di Indonesia lainnya  yang dapat Anda kita rasakan, yaitu seperti:

  • Ekonomi; transaksi yang lebih cepat, pemerataan ekonomi, integrasi data ekonomi dan lainnya.
  • Pendidikan; akses pendidikan, informasi dan bahan pelajaran menjadi lebih mudah serta membuka bisnis baru untuk pelatihan dan les online.
  • Sosial; menjadi landasan untuk melakukan pembangunan ekonomi inklusif, sehingga usaha kecil dapat berkembang.
  • Pemberdayaan SDM yang lebih baik; hal ini diketahui dari mitra driver Gojek dan Grab yang merupakan penyandang disabilitas serta masih banyak lagi lainnya.

Terkhusus dibidang Ekonomi, Ekonomi digital hadir membawa dampak lebih baik untuk sebuah perubahan dalam bidang ekonomi. Adanya perubahan pola bisnis yang terjadi karena perubahan konsumsi masyarakat yang lebih banyak mengandalkan internet. Saat ini, pola konsumsi masyarakat mengalami pergeseran dari pola belanja dari toko ritel konvensional menjadi toko ritel online e-commerce atau marketplace. E-commerce memiliki potensi besar untuk memberi dampak pada perkembangan ekonomi, melalui publikasi INDEF (Institute for Development of Economic and Finance) tahun 2018 dengan total investasi mencapai 4,8 miliar dolar pada tahun 2017 e-commerce Indonesia memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0,712% atau kurang lebih Rp. 93 triliun. Dilihat dari pertambahan PDB indonesia. (Neraca.co.id). Selain itu, di China pertumbuhan e-commerce sangatlah pesat. menurut data yang dilansir dari Statista Research Departement e-commerce China dalam penjualan e-commerce jenis B2C menyumbang GDP sebesar 1.08% pada tahun 2013 dan perolehan tertinggi pada tahun 2018 sebesar 1.99%. pada tahun 2018 China berhasil mengumpulkan GDP tertinggi sepanjang tahun 2009- 2018 (Statista Department Research, 2014) Sumbangan terhadap GDP china dari jenis B2C dari tahun ketahun terus meningkat, keberhasilan e-commerce ini tentu saja sangat berdampak baik untuk perkembangan ekonomi negara China.

Sekilas tentang E-commerce

E-commerce merupakan kegiatan menjual dan membeli produk di platform layananonline melalui internet. Pada dasarnya e-commerce menggunakan barbagai macam teknologi,seperti transfer secara elektronik, internet marketing, pemrosesan transaksi secara online, serta pertukaran data elektronik/electronic data interchange (EDI) secara umum, konsep utama dari e-commerce adalah perdaganghan yang proses transaksinya menggunakan perantara elektronikyang saling terhubung satu sama lain dalam ruang virtual.

Perkembangan E-Commerce

Sejarah perkembangan e-commerce di Indonesia tidak dapat lepas dari indoNet yang pada 1994 berfungsi sebagai internet service provider (ISP). Berikut adalah tonggak sejarah e-commerce di Indonesia dan penjelasan lengkapnya:

  • 1994 munculnya internet service provider (ISP) komersial pertama di Indonesia .
  • 1999 hadirnya Bhinneka.com sebagai platform jual beli online pertama.
  • 2000 muncul Lippo Shop. Penjualan online dari Lippo Group.
  • 2001Selanjutnya, pemerintah sadar akan dampak potensi perdaganganelektronik sehingga disusunlah draft undang-undang untuk e-commerce.
  • 2005 muncul startup-startup e-commerce
  • 2007 perkembangan ekosistem e-commerce
  • 2010 munculnya marketplace
  • 2011 peluang e-commerce Indonesia menarik minat pemain e-commerce dari luar negri.
  • 2012 didirikannya IDEA (Indonesia E-commerce Association)
  • 2014 tokopedia menjadi startup e-commerce pertama yang mendapat investasi US$ 100Jt yang merupakan terbesar di Indonesia.
  • 2014 tokobagus dan berniaga.com menjadi platform e-commerce dengan nama OLXIndonesia.
  • 2016 pemerintah Indonesia merilis roadmap e-commerce untuk 2017-2019.
  • 2017 lazada dan tokopedia menempati puncak e-commerce, Pada 2017 pemerintah melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 74 Tahun 2017 tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Road Map e-Commerce) tahun 2017-2019 diluncurkan.
  • 2019 Bukalapak melakukan PHK Massal Karyawan karena ingin menjadi Unicorn pertama yang mendapat keuntungan.
  • 2020 blanja.com memutuskan untuk tutup dan tak lagi menjual produk. Pandemi tidak menyusutkan pertumbuhan e-commerce.
  • 2021 diprediksi jika e-commerce akan terus berlangsung dimasa pandemi dan berlanjut dikondisi normal baru. Pandemi Covid-19 kemudian semakin mempopulerkan tren ini.
  • Badan Pusat Statistik (2020) melaporkan peningkatan sebesar 42% pada transaksi pasar online di bulan April 2020 melalui survei sosial-demografi tentang dampak Covid-19.

Data dari penggunaaan internet dijadikan sebagai acuan berkembangnya e-commerce,termasuk perkembangan penjual online di Indonesia mulai 2011. Semakin banyak penggunainternet, semakin banyak juga masyarakat yang senang melakukan transaksi melalui jual belisecara daring.Beberapa jenis bentuk bisnis e-commerce dengan karakter sebagai berikut:

1.Business-to-Business (B2B)

Merupakan salah satu jenis e-commerce yang semua transaksinya (barang dan jasa)dilakukan antarperusahaan. E-mail dan electronic data interchange (EDI) adalah sarana yangsering dipakai dalam melakukan proses pembelian,pengiriman, dan konsultasi bisnis. Contoh e-commerce B2B adlaha bizzy dan shopify. Bizzy menjadi solusi untuk menyediakan perlengkapan alat tulis kantor (ATK), pantry, dan peralatan lain yang berhubungan dengankantor. Dapat dikatakan bahwa Bizzy merupakan solusi B2B untuk pengadaan suplai dan jasa bisnis alat kantor.

2. Business-to-Consumer (B2C)

Merupakan salah satu jenis e-commerce yang semua transaksinya (barang dan jasa)dilakukan antara perusahaan dan konsumen. E-commerce jenis ini memiliki pertumbuhan yangsangat cepat karena banyak startup digital, misalnya virtual mall, yang bergabung dan menjual berbagai kebutuhan yang dicari oleh masyarakat. Contoh e-commerce B2C adalahBhinneka.com, Lazada, Blibli.com, Zalora, dan Berrybenka.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun