Syaloom para pembaca, artikel pada bulan ini akan membahas mengenai suatu studi kasus : Apakah eritrosit semakin berjalannya waktu semakin lemah, sehingga usianya kurang dari 120 hari ataukah eritrosit semakin lemah karena masa kini orang -- orang lebih pekerja keras dan lebih sibuk? Untuk mengawali artikel yang satu ini, kita awali dengan dasar teori.
Apa itu Eritrosit?
Sel darah merah merupakan sel yang paling sederhana yang terdapat di dalam tubuh. Dalam istilah medis sel darah merah dikenal sebagai eritrosit.Eristrosit merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani, yakni erythosyang berarti merah dan kytosyang berarti selubung darah.
Eritrosit merupakan bagian dari sel darah dengan jumlah terbanyak di dalam tubuh yang produksinya berbeda antara masa janin dengan masa sesudah kelahiran. Dalam beberapa minggu pertama kehidupan embrio, sel darah merah yang berinti di produksi di yolk sac.Kemudian memasuki pertengahan trimester masa gestasi, produksi eritrosit diambil alih oleh hati (organ utama produksi eritrosit), limpa dan kelenjar limfe. Setelah itu, kira-kira selama sebulan terakhir kehamilan dan sesudah lahir, eritrosit hanya diproduksi di sumsum tulang. Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoisis.
Produksi eritrosit dirangsang oleh hormon eritropoietin. Sel pembentuk eritrosit adalah hemositoblas yaitu sel batang myeloid yang terdapat di sumsum tulang.
Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Setiap milliliter darah mengandung rata-rata sekitar 5 miliar eritrosit (sel darah merah),yang secara klinis sering dilaporkan dalam hitung sel darah merah sebagai 5 juta per millimeter kubik (mm3).
Eritrosit berbentuk lempeng bikonkaf,yang merupakan sel gepeng berbentuk piringan yang dibagian tengah dikedua sisinya mencekung,seperti sebuah donat dengan bagian tengah mengepeng bukan berlubang. Dengan diameter 8 m, tepi luar tebalnya 2 m dan bagian tengah 1 m.
Ada 2 macam hemolisa, yaitu hemolisa osmotik dan hemolisa kimiawi. Hemolisa osmotik terjadi karena adanya perubahan yang besar antara tekanan osmosa cairan di dalam sel darah merah dengan cairan di sekeliling sel darah merah, sedangkan pada jenis hemolisa kimiawi, SEL DARAH MERAH dirusak oleh macam-macam substansi kimia.
Dari teori di atas, marilah kita analisis studi kasus ini.
Sebelumnya mari bahas lebih dalam mengenai jalan perkembangan eritrosit dari kita lahir hingga sekarang.
Pertama -- tama, eritrosit (sel darah merah) dihasilkan pertama kali di dalam kantong kuning (yolk sac) .Sejak usia 6 minggu sampai bulan ke 6 dan 7 masa janin. Setelah beberapa bulan kemudian, eritrosit terbentuk di dalam hati, limfa, dan sumsum tulang. Setelah dewasa eritrosit dibentuk di sumsum tulang membranosa.