Jancok! Jancok koen! Kan aku wes ngomong kalau lagi  akting neng kene, handphone kudu mati. Denger gak? Mangkane pelajarin dulu enam pelajaran pertamane Richard Bolelavsky, jadi koen iku punya literatur seng bener, jangan modal tampang ambek faktor luck ae.
Â
SUTRADARA TENGAH MEMPERHATIKAN ARTISNYA MENERIMA HANDPHONE DARI SESEORANG MEMBUATNYA KEMBALI NAIK PITAM. DIA TAMPAK MELIHAT ARTISNYA KELUAR DARI LOKASI SHOTING.
Â
Nang endi koen? (JEDA) Jancok koen, aku tanya gak dijawab, artis ngencok koen iku, saiki masalahe, kalau kita tetep bekerja di film ini, akan menjadi masalah sama artis-artis seng koyok ngono. Semua rakyat jelata pengen jadi artis, karena harapannya punya nilai tawar seng besar, bisa jadi simpenan pejabat, akan berbeda ambek pecun di jalanan, beda hargane sama jablay neng Mahakam atau di Gajah Mada, hargane cuma seratus ribuan, paleng banter tellung atos, iki bedane. (JEDA) Tapi di sisi lain kita perlu untuk ngidupin anak sama istri kita, kalau gak kita hidup dengan cara pilihan lain, mungkin kita iso daddi tukang ojek online, taxi online, becak online mungkin, atau pedagang kaki lima, seng penting halal, karena film buat aku absurd, para orang asing sudah semakin menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri, kita seperti budak neng rumahe dewe. (JEDA) Kan goblok iki namane.
Â
SUTRADARA SEKETIKA BANGKIT DARI DUDUKNYA, MELETAKKAN SISA-SISA ROKOKNYA DI MEJA MONITOR ATAU LCD. SUTRADRA TAMPAK MENYALAMI PRODUSER YANG BARU SAJA DATANG. SUTRADARA LANGSUNG PROTES KEPADANYA.
Â
Piye iki, Sir? Menurutku you ganti artis seng lain ae, aku paham kalau kita pakek dia, you akan untung besar, karena pasar penonton lagi berpihak sama dia. Siapa yang gak kenal Siti Casandra, kalau sampeyan gak ganti nih artis, film kita gak akan selesai, semaunya dewe ae dia, Sir. (JEDA) Opo? Sampeyan  mau ngancam aku? You minta aku seng mundur? I tahu kalau artis iku simpenan you juga, tapi you juga tahu kan dia juga pakaian para mentri. Salah satunya mentri perindustrian, mentri agama, mentri sosial, dia juga simpenan mentri pendidikan dan kebudayaan, you tahu gak? (JEDA) Opo you gak mikir kalau sampeyan bekase mereka seng gila iku?
Â
SEKETIKA SUTRADARA MERASA TERTAMPAR WAJAHNYA, KEMUDIAN DIA TAMPAK BALIK MEMUKUL PRODUSERNYA. SUTRADARA JUGA MELIHAT SECARA SPONTAN REAKSI BEBERAPA CREW YANG HENDAK MENOLONG PRODUSERNYA.