Mohon tunggu...
Taufik AAS P
Taufik AAS P Mohon Tunggu... Penulis - jurnalis dan pernah menulis

menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Ketika Cinta Bersemi di Dada Pongka Padang dan To Rije'ne

12 Desember 2017   20:30 Diperbarui: 13 Desember 2017   23:44 1939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Apakah gerangan keinginan tuan datang ke mari."

Pongka Padang mengambil destarnya dan memperbaiki letaknya di kepala. Ia pun mengatur napasnya baik-baik. Ia tidak boleh gegabah di hadapan wanita impiannya ini.

"Aku menyukaimu, bagaimana kalau kita tinggal bersama di tempat saya yang lebih baik."

"Aku pun demikian. Engkaulah yang telah lama kunantikan, telah hadir dalam mimpi-mimpiku Pongka Padang. Aku terima semua keinginanmu."

Keduanya lalu berikrar untuk menjadi suami istri, itupun disambut dengan suka cita oleh Polopadang dan Pue Magondang. Keduanya pengawal setia itu membiarkan tuanya berdua dalam memadu kasih.

Setelah tiga malam Pongka Padang dengan Torije'ne' bermalam bersama-sama di atas Gunung Kapusaang. Pongka Padang pun mengajak istrinya ke Buntu Bulo. Juga tiga malam di Buntu Bulo, Pongga padang pun bertanya kepada istrinya To Rije'ne. Di tempat manakan mereka akan tinggal menetap, di Gunung Kapusaang atau Buntu Bulo. To Rije'ne lebih menyukai Buntu Bulo. Lalu tinggallah mereka di tempat itu, kelak akan melahirkan anak cucu yang menjadi penghuni negeri yang disebut  Pitu Ulunna Salu dan Pitu Babanna Binanga.

Catatan: kesamaan nama dan tempat adalah kebetulan belaka,  semua itu adalah rekaan penulis semata

Amping Lau, 1 Desember 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun