"Apakah gerangan keinginan tuan datang ke mari."
Pongka Padang mengambil destarnya dan memperbaiki letaknya di kepala. Ia pun mengatur napasnya baik-baik. Ia tidak boleh gegabah di hadapan wanita impiannya ini.
"Aku menyukaimu, bagaimana kalau kita tinggal bersama di tempat saya yang lebih baik."
"Aku pun demikian. Engkaulah yang telah lama kunantikan, telah hadir dalam mimpi-mimpiku Pongka Padang. Aku terima semua keinginanmu."
Keduanya lalu berikrar untuk menjadi suami istri, itupun disambut dengan suka cita oleh Polopadang dan Pue Magondang. Keduanya pengawal setia itu membiarkan tuanya berdua dalam memadu kasih.
Setelah tiga malam Pongka Padang dengan Torije'ne' bermalam bersama-sama di atas Gunung Kapusaang. Pongka Padang pun mengajak istrinya ke Buntu Bulo. Juga tiga malam di Buntu Bulo, Pongga padang pun bertanya kepada istrinya To Rije'ne. Di tempat manakan mereka akan tinggal menetap, di Gunung Kapusaang atau Buntu Bulo. To Rije'ne lebih menyukai Buntu Bulo. Lalu tinggallah mereka di tempat itu, kelak akan melahirkan anak cucu yang menjadi penghuni negeri yang disebut  Pitu Ulunna Salu dan Pitu Babanna Binanga.
Catatan: kesamaan nama dan tempat adalah kebetulan belaka, Â semua itu adalah rekaan penulis semata
Amping Lau, 1 Desember 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H