Mohon tunggu...
Marga cindyelisa
Marga cindyelisa Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Ingin menambah yang kurang menjadi lebih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pembelajaran Online Selama Covid 19 Menyebabkan Turunnya Kualitas Penduduk dalam Bidang Pendidikan

25 Oktober 2021   00:04 Diperbarui: 25 Oktober 2021   00:43 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

DAMPAK PEMBELAJARAN ONLINE SELAMA COVID 19 MENYEBABKAN TURUNNYA KUALITAS PENDUDUK DALAM BIDANG PENDIDIKAN

Abstrak 

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah dampak dampak pembelajaran online selama covid 19 menyebabkan turunnya kualitas penduduk dalam bidang pendidikan. Penelitian ini dilakukan di Desa wonoayu Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. 

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan menggunakan tekhnik wawancara dan pengamatan secara langsung oleh peneliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari pembelajaran online selama pandemi terhadap turunnya kualitas pendidikan di desa wonoayu. 

Hasil dari penelitian ini pertama, siswa tidak memahami materi yang diajarkan selama daring. Ketika diadakan evaluasi di dalam kelas secara langsung hasil pekerjaan siswa jauh lebih bagus ketika mengejakan di rumah ketika pembelajaran daring dari pada ketika mengerjakan dikelas secara langsung.

Kata Kunci: Kualitas, Penduduk, Pendidikan, Pembelajaran Online

Pendahuluan

Sejak bulan Maret 2020 Indonesia digemparkan dengan masuknya wabah corona yang masuk ke Indonesia. Pada saat itu ada keputusan bahwa semua kegiatan yang menyebabkan kerumunan harus di cegah sementara waktu. Hal tersebut juga berlaku pada kegiatan pembelajaran baik dimualai dari tingkat dasar sampai keperguruan tinggi. Semua kegiatan pembelajaran dilakukan secara Online. 

Hal tersebut merupakan awal perubahan dari sistem pendidikan di Indonesia. Awalnya kegiatan pembelajaran tidak pernah dilakukan secara online, karena masuknya wabah inilah yang membuat semua siswa maupun mahasiswa besera guru, dosen harus beralih untuk menggunakan media seperti HP Androis, laptop dan lain sebagainya dengan memanfaatkan beberapa aplikasi yang bisa dimanffaatkan, seperti whatssApp, Zoom, Google meet dan lain sebagainya.

Pada awalnya diperkirakan kegiatan pembelajaran secara online ini tidak akan dilakukan secara lama. Akan tetapi pendapat tersebut jauh diluar kenyataan seperti sekarang. 

Hampir mendekati dua tahun Indonesia melakukan kegiatan pembelajaran secara online tak terkecuali di wilayah kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Wilayah ini sangat mematuhi protokol kesehatan dan selalu mematuhi aturan-aturan dari pemerintah untuk mengalihkan kegiatan pembelajaran secara daring. 

Wilayah ini termasuk pelosok disebelah utara hingga timur kabupaten Malang. ketika melakukan kegiatan pembelajaran secara online selalu menemukan kendala seperti signal yang tidak mendukung, ada beberapa siswa yang tidak memiliki HP, dan ada beberapa siswa yang belum begitu paham tentang aplikasi yang akan digunakan selama pembelajaran online.  Sehingga permasalahan tersebut berdampak terhadap kualitas pendidikan.

Metode Penelitian

Dalam Penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif.  Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dansekunder. Sumber data primer diperoh dari hasil  wawancara dan pengamatan secara langsung yang dilakukan oleh peneliti. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari beberapa artikel jurnal dan literatur lainnya. 

Penelitian ini ertempat di Desa Wonoayu, Kecamawat Wajak Kabupaten Malang. kemudian data-data yang diperoleh dianalisi dan dilanjutkan dengan interpretasi data dan terakhir menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini.

Haasil Penelitian dan Pembahasan

Hampir dua tahun lebih Indonesia terdampak wabah covid 19 yang sangat meresahkan bagi semua masyarakatnya. Setiap wilayah memiliki jumlah peningkatan kasus yang berbeda-beda sehingga setiap wilayah memiliki sebutan zona masing masing yang menggambarkan tinggi rendahnya jumlah kasus di suatu wilayah. 

Seperti wilayah kabupaten Malang. Pada bukan maret 2020 kabupaten memasuki zona merah, sehingga semua sekolah dialihkan secara online. Kebijakan untuk belajar dari rumah diberlakukan sesuai surat edaran dari Kemendikbud No 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masalah darurat penyebaran Corona Virus Disease (covid 19) SE Kemendikbud No 15 tahun 

2020 yang mengatur tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah[1]. Hal inilah yang nenambah beban baginorang tua, terustama yang memiliki anak sekolah di tingkatan sekolah dasar. 

Model belajar yang digunakan oleh kebanyakan gurunyang berada di kabupaten Malang daerah pelosok terutama hanya menggunakan media handpone dan memanfaatkan aplikasi whatsApp. Jika dibandingkan dengan media yang digunakan di wilayah perkotaan dan oedesaan memang sangat jauh berbeda. 

Diwilayah perkotaan jauh menggunakan media yang lebih efektif yaitu seperti zoom, google meet, elearning dan lainnya yang jauh lebih efisien untuk guru memantau peserta didiknya. di wilayah pedesaan Setiap guru model pembelajarannya yaitu seperti memberikan tugas melalu aplikasi tersebut. Kebanyakan siswa ketika berada di rumah, sifat malas untuk mengerjakan tugas itu sangat tinggi, sehingga kebanyakan yang mengerjakan adalah orang tua nya.

Akibat dari peristiwa tersebut siswa tidak memahami tentang materi-materi yang ditugaskan oleh gurunya. Hal ini juga memberikan dampak kesulitan bagi guru yang mengajar. Guru tidak bisa mengambil nilai secara real terhadap siswanya, karena disebabkan guru tidak bisa mengamati secara langsung. Sedangkan dampak pembelajaran daring terhadap siswa apabila sudah diperbolehkan bertatap muka seperti bulan Oktober 2021 ini, siswa tidak memahami sama sekali materi ketika diadakan evaluasi oleh masing-masing guru. Tidak sesuai dengan pekerjaan ketika dirumah dan ketika tatap muka seperti saat ini. Mayoritas nilainya lebih unggul mengerjakan tugas ketika pembelajaran secara daring dibandingkan dengan pengerjaan tugas ketika di dalam sekolah.  

Kesimpulan

Dengan pengalaman yang sudah dijelaskan diatas maka bisa disimpulkan bahwa kualitas pendidikan di wilayah pedesaan masih jauh dari kata keberhasilan. Maka sebaliknya pembelajaran daring membuat siswa tertinggal jauh materi yang seharusnya sudah dipahami. Hasil belajar siswa ketika di evaluasi lebih bagus ketika dikerjakan di rumah atau  

pembelajaran secara online dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dikerjakan secara langsung dikelas.

Saran

Untuk meminimalisir kejadian tersebut terulang kembali, maka dibutuhkan kerjasama antara guru dan orang tua. Guru Berupaya mencari jalan keluar seperti menggunakan media yang lebih efektif. Sedangkan untuk orang tua, selalu memberikan dukungan an motivasi belajar untuk anaknya dan menghindari mengerjakan tugas anaknya.

Daftar Pustaka

Mertayasa, I Komang. "Aktivitas Belajar Pendidikan Agama Hindu Selama Masa Belajar Dari Rumah Di Desa Meko." Urnal Pendidikan Agama Dan Budaya Hindu Vol. 11, No. 2 (2020).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun