Wilayah ini termasuk pelosok disebelah utara hingga timur kabupaten Malang. ketika melakukan kegiatan pembelajaran secara online selalu menemukan kendala seperti signal yang tidak mendukung, ada beberapa siswa yang tidak memiliki HP, dan ada beberapa siswa yang belum begitu paham tentang aplikasi yang akan digunakan selama pembelajaran online. Â Sehingga permasalahan tersebut berdampak terhadap kualitas pendidikan.
Metode Penelitian
Dalam Penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif.  Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dansekunder. Sumber data primer diperoh dari hasil  wawancara dan pengamatan secara langsung yang dilakukan oleh peneliti. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari beberapa artikel jurnal dan literatur lainnya.Â
Penelitian ini ertempat di Desa Wonoayu, Kecamawat Wajak Kabupaten Malang. kemudian data-data yang diperoleh dianalisi dan dilanjutkan dengan interpretasi data dan terakhir menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini.
Haasil Penelitian dan Pembahasan
Hampir dua tahun lebih Indonesia terdampak wabah covid 19 yang sangat meresahkan bagi semua masyarakatnya. Setiap wilayah memiliki jumlah peningkatan kasus yang berbeda-beda sehingga setiap wilayah memiliki sebutan zona masing masing yang menggambarkan tinggi rendahnya jumlah kasus di suatu wilayah.Â
Seperti wilayah kabupaten Malang. Pada bukan maret 2020 kabupaten memasuki zona merah, sehingga semua sekolah dialihkan secara online. Kebijakan untuk belajar dari rumah diberlakukan sesuai surat edaran dari Kemendikbud No 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masalah darurat penyebaran Corona Virus Disease (covid 19) SE Kemendikbud No 15 tahunÂ
2020 yang mengatur tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah[1]. Hal inilah yang nenambah beban baginorang tua, terustama yang memiliki anak sekolah di tingkatan sekolah dasar.Â
Model belajar yang digunakan oleh kebanyakan gurunyang berada di kabupaten Malang daerah pelosok terutama hanya menggunakan media handpone dan memanfaatkan aplikasi whatsApp. Jika dibandingkan dengan media yang digunakan di wilayah perkotaan dan oedesaan memang sangat jauh berbeda.Â
Diwilayah perkotaan jauh menggunakan media yang lebih efektif yaitu seperti zoom, google meet, elearning dan lainnya yang jauh lebih efisien untuk guru memantau peserta didiknya. di wilayah pedesaan Setiap guru model pembelajarannya yaitu seperti memberikan tugas melalu aplikasi tersebut. Kebanyakan siswa ketika berada di rumah, sifat malas untuk mengerjakan tugas itu sangat tinggi, sehingga kebanyakan yang mengerjakan adalah orang tua nya.
Akibat dari peristiwa tersebut siswa tidak memahami tentang materi-materi yang ditugaskan oleh gurunya. Hal ini juga memberikan dampak kesulitan bagi guru yang mengajar. Guru tidak bisa mengambil nilai secara real terhadap siswanya, karena disebabkan guru tidak bisa mengamati secara langsung. Sedangkan dampak pembelajaran daring terhadap siswa apabila sudah diperbolehkan bertatap muka seperti bulan Oktober 2021 ini, siswa tidak memahami sama sekali materi ketika diadakan evaluasi oleh masing-masing guru. Tidak sesuai dengan pekerjaan ketika dirumah dan ketika tatap muka seperti saat ini. Mayoritas nilainya lebih unggul mengerjakan tugas ketika pembelajaran secara daring dibandingkan dengan pengerjaan tugas ketika di dalam sekolah. Â