Mohon tunggu...
Jamil mibror
Jamil mibror Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

jangan berputus asa dari rahmat Allah SWT

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mainnya Hebat

8 Maret 2022   07:56 Diperbarui: 8 Maret 2022   08:07 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kata-kata terakhir si bos sebelum kita pada akhirnya balik ke rumah masing karena dirasa sudah larut malam. Si bos bilang begini "Tidak selamanya orang yang kita anggap baik akan selalu baik kepada kita dan orang yang kadang kita anggap tidak baik belum tentu dia jahat pada kita. Karena kita tidak akan tahu kita nantinya akan dibantu siapa maka tetap menjadi orang yang baik walaupun kadang masih dianggap kurang baik sesama manusai namun berusaha terus menjadi orang baik dan yang bermanfaat".

Yang saya fikirkan saat si bos ini selesai cerita dan saya Kembali ke rumah (kontrakan) saya cuma memikirkan beberapa hal salah satunya saya merasa tidak tega dengan orang-orang yang dimanfaatkan dia untuk memenuhi ke ambisiusannya si abang ini dan begitu licik, semoga orang-orang yang memiliki sifat seperti ini Kembali kejalan yang benar dan tetap diridhoi Allah SWT serta diampuni apa yang telah diperbuatnya.

Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh elemen teman-teman yang masih percaya dan baik ke saya dengan tulus serta selalu mendukung saya. Semoga Allah selalu mempermudah urusan-urusan kalian semua dan selalu dilindungi Allah SWT dari orang-orang yang mau berbuat jahat.

Cerita ini dibuat bukan bermaksud untuk menciderai personal individu ataupun kelompok akan tetapi cerita ini saya tulis sebagai salah satu pembelajaran untuk saya sendiri ataupun untuk orang-orang yang membaca. Dan apabila ada pihak-pihak yang mempunyai kesamaan cerita saya minta maaf sebanyak-banyaknya karena tidak mempunyai niat untuk meniru atau mengada-ngada cerita, akan tetapi ini piur cerita pengalaman saya pribadi hanya saja seperti nama, waktu, suasana itu saya samarkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun