Mohon tunggu...
Edi Abdullah
Edi Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

RIWAYAT PEKERJAAN.\r\n1. DOSEN PADA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR TAHUN 2008-2011.\r\n2.DOSEN PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. TAHUN 2008.\r\n3. DOSEN PADA STIH COKROAMINOTO TAHUN 2009-2012.\r\n4. DOSEN PADA STMIK DIPANEGARA TAHUN 2009-2012.DENGAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONA(.NIDN ) 09101182O1. \r\n6.BEKERJA SEBAGAI ADVOKAT PADA TAHUN 2008-2011.\r\n7. BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PKP2A II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI. SEJAK TAHUN 2011-SEKARANG\r\n.\r\nPENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK,HUKUM, POLITIK LAN MAKASSAR, WIDYAISWARA BIDAnG HUKUM LAN MAKASSAR\r\n\r\nKARYA ILMIAH ;BUKU PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA,merobek demokrasi\r\nFROM PINRANG TO MAKASSAR\r\n\r\

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Yang Ketiga adalah Iblis (Asrama Tua Mahasiswa Part 6)

14 Oktober 2019   09:32 Diperbarui: 14 Oktober 2019   10:03 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasripun teringat pesan yang sering mereka dengarkan dari penjaga Asrama daeng dorra, yang selalu mengingatkan setiap penghuni baru untuk tidak menginap Bersama wanita apalagi pacarnya didalam kamar, daam hatinya nasri pu merasakan mungkinka ini adalah peringatan akibat dari perbuatannya tersebut.

"Sayang kok bengong dan melamun jalan licin sayang hati hati nge drivenya" mendengar suara uchie nasripun terbangun dari khayalannya. Mobil agkuta yang erada didepan mereka kian melaju kencan dan meinggalkan mereka didalam derasnya ari hujan yang udah membuat jalanan raya mulai kebanjiran...

Nasripun terus memacuh motornya Nampak spedo motor sudah menyentuh angka 100 km perjam ,uchipun mengiingatkan hati hati sayang jangan terlalu kencang dan ngebalap, kita tidak mengejar apapun, bahwa rumah saya pun tidak lari tetap ada karena itu tak usah gaspol.....ujar uchie sambil tersenyum ,ia sayang namun kalau kelaman kehujanan aku khawat nanti kamu sakit..kelamaan kehujanan tidka baik bagi kesehatan apalagi kamu sudah ulai menggigil.

Tiba tiba adari jarak 8 meter Nampak sosok wanita berbaju hitam dengan rambut Panjang yang terurai sorortan mata menyalah seketika lampu jalan yang berada disebeh kanan dan kiri jalanan raya yang mereka lalui, pecah satu persatu yang mengakibatkan seketika jalan menjadi gelap gulita, hanya kilatan cahaya petir yang menyembar yang memperlihatkan sosok wanita misterisu tersebut yang tetap berdiri ditenah jalan seolah menant kedatanan mereka....

Sayang lihat tuh ada sosok wanita yang sering kamu lihat diasrama tua, ujar uchie, iya sayang saya juga melihatnya sepertnya dia akan menghadang kita, dalam keadaan panik dan ketakutan nasri meminta uchie untuk memeluknya dengan erat tangan uchipun dari belakang posisi boncengan melingkarkan pelukan kedua tanganhya keperut nasri, sesaat kemudian dengan sorotan mata yang tajam nasri kemudian menaikkan tarikan gas motonya hinggah menyentuh angkah 110 KM perjam.

Nasripun mencoba menabrak sosok wanita berpakain hitam tersbeut yang seolah beridri ditengah jalan yang mereka lalui namun kakinya tidak menyetuh aspal jalanan laksana terbang, sosk hitam tersebut kemudian tersenyum Nampak dari mulutnya keluar ulat-ulat dan darah berwarna hitam matanya kemudian menyalah membara kemerahan.

Wajahnya hitam legam kemudian mengangkat tangan kanannya yag Nampak kuku-kukunya begitu hitam dan Panjang, kilatan cahaya semakin memperlihatkan bahwa sosok wanita tersebut bukanlah wanita biasa.

Nasri dietangah ketakutannya seolah yakin akan mampu melewati sosok tersebut, jarak antara kendaraaan mereka dengan sosok tersebut semakin dekat, nasri mencoba untuk menabrak sosok tersebut, tabrakanpun tak dapat dihindari,break..berak...Ah..suara tambrakan tersebut begitu keras memecahkan kegelapan malam

Tubuh nasri pun terpental, preak.....suara tubuh naasri seperti tertembus sususan besi runcing darapun mengalir keluar dari tubuhnya membasahi besi-besi yang runcing dan membuat besi tersebut berwarna merah akibat darah yang mengalir deras,..

Ditengah sakaratur maut tersebut Nampak dari keluar dari mulut nasri matanya hanya melotot seolah ingin mengucapkan sebuah kata, nasripun kahirnya tewas diatas pagar besi pembatas terminal

Sementara itu uchie yag terpental kedalam got menangis dan histeris melhat kondisi tubuh kekasinhya yang menncap diatas pagar runcing terminal Bus antar kota, uchipun berusaha berjalan mendekati tubuh kekasnhya namun dari arah sampng tibah tibah,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun